Hot Borneo

15 Hari Banjir di Kalbar, Puluhan Ribu Warga Terdampak

Sebanyak 81 desa di berbagai kecamatan Kalimantan Barat (Kalbar), direndam banjir dengan ketinggian hingga lebih dari 1 meter.

Featured-Image
Salah seorang petugas menyalurkan bantuan makanan kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Landak. Foto: Merdeka

bakabar.com, PONTIANAK - Sebanyak 81 desa di berbagai kecamatan Kalimantan Barat (Kalbar), direndam banjir dengan ketinggian hingga lebih dari 1 meter.

Kondisi yang bertahan hingga, Rabu (15/3) tersebut disebabkan hujan deras selama dua pekan terakhir di Kabupaten Sambas, Singkawang, Landak, Bengkayang dan Kapuas Hulu.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, banjir di Singkawang menyebabkan 52 KK atau 317 jiwa di Kecamatan Singkawang Tengah terdampak.

Kemudian di Kapuas Hulu, banjir melanda Kecamatan Seberuang, Kecamatan Silat Hulu dan Kecamatan Boyan Tanjung. Jumlah penduduk terdampak sebanyak 58 KK atau 191 jiwa dan rumah 52 unit.

Selanjutnya di Bengkayang dengan wilayah terdampak sebanyak 14 desa dari lima kecamatan di Jagoi Babang, Sanggau Ledo, Ledo, Seluas, Siding.

Penduduk yang terdampak banjir di Bengkayang berjumlah 1.133 KK atau 4.033 jiwa, dan rumah terdampak sebanyak 770 Unit.

Kondisi paling parah terjadi Sambas dengan wilayah terdampak sebanyak 51 desa dari 13 kecamatan. Di antararanya Sajingan Besar, Galing, Sejangkung, Sambas, Tekarang, Pemangkat, Tebas dan Jawai Selatan.

Luasan banjir itu membuat sebanyak 17.315 KK atau 63.519 jiwa terdampak, serta 17.740 unit rumah di Sambas.

Sementara di Landak, 12 desa yang terdampak di Kecamatan Air Besar, Kuala Behe, Menyuke, Jelimpo, dan Ngabang. Penduduk terdampak berjumlah 4.570 KK atau 18.280 jiwa dan rumah sebanyak 4.570 unit.

Untuk memudahkan penanganan dampak banjir, pemerintah setempat telah menetapkan status darurat tanggap bencana yang berlaku mulai 8 hingga 23 Maret 2023.

"Status tersebut sebagai dasar BPBD Kalbar untuk menggeser personel, peralatan dan logistik ke daerah bencana," papar Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel, seperti dilansir Merdeka, Rabu (15/3).

"BPBD juga sudah menurun tim untuk melakukan asesmen terhadap wilayah dan warga yang terdampak. Assesmen ini untuk mendapatkan informasi kebutuhan dasar yang diperlukan warga," imbuhnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner