bakabar.com, MARTAPURA - Banjir merendam lebih 10 ribu lebih rumah warga di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Bupati H Saidi Mansyur meningkatkan status dari siaga darurat bencana menjadi tanggap bencana, Senin (27/2/2023).
Status tanggap darurat ini diberlakukan selama 14 hari sampai 13 Maret 2023, mengingat cuaca ekstrem diprediksi terus terjadi sampai Maret mendatang.
"Melalui keputusan Bupati Banjar telah ditingkatkan tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung di wilayah Kabupaten Banjar," ujar Sekda Banjar, H Mokhamad Hilman, usai rapat koordinasi.
Hilman menjelaskan, tiap kecamatan dibangun pos lapangan yang berdasarkan analisis perlu dilakukan, agar semua pihak dari pemerintah, TNI, Polri, dan stakeholder bersiaga 24 jam. Sedangkan satu pos komando berada terpadu di tingkat kabupaten.
"Tiap pos lapangan diminta menyampaikan laporan terkait kebutuhan yang diperlukan warga terdampak banjir, agar difasilitasi Pemkab Banjar melalui bagian perencanaan," terang Hilman.
Sementara, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Banjar, Warsita, mengatakan ada 11 kecamatan yang terendam banjir. Namun dari 11 tersebut tiga di antaranya tidak dibangun pos lapangan.
"Karena banjirnya hanya hitungan jam saja, seperti di Kecamatan Sungai Pinang, Telaga Bauntung, dan Karang Intan," tandas Warsita.
Ia menambahkan, data sementara tercatat 10.558 rumah terendam, dengan 11.769 kepala keluarga (KK) dan 48.548 jiwa terdampak.