Konferensi Tenurial 2023

[VIDEO] Konflik Agraria, Rusak Alam dan Kemiskinan yang Meluas

Dalam dekade terakhir, konflik agraria semakin parah. Dalam catatan KPA, selama Pemerintahan Joko Widodo 2015-2022, sedikitnya 2.710 konflik agraria.

apahabar.com, JAKARTA - Dalam satu dekade terakhir, konflik agraria semakin parah terjadi di Indonesia. Dalam catatan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), selama Pemerintahan Presiden Joko Widodo 2015-2022, sedikitnya terjadi 2.710 letusan konflik agraria yang berdampak pada 5,88 juta hektare.

Letusan konflik disebabkan ragam bisnis dan investasi, pembangunan infrastruktur, pertambangan, hingga berbagai proyek-proyek strategis nasional dan pariwisata premium. Data ini terungkap dalam Konferensi Tenurial 2023 yang diselenggarakan di Jakarta dari kemarin hingga hari ini.

Ketua Steering Committee Konferensi Tenurial 2023, Dewi Kartika, pada Senin (16/10) mengungkapkan, konferensi kali ini mengambil tema Mewujudkan Keadilan Sosial dan Ekologis Melalui Reforma Agraria dan Pengelolaan SDA.

Baca Juga: [VIDEO] Seruyan, Pendekatan Represif di Wilayah Konflik Agraria-2

Forum itu, digagas untuk melihat lebih mendalam dan mengkritisi konsentrasi penguasaan dan monopoli tanah oleh pengusaha dan badan-badan usaha swasta maupun negara yang telah mengakibatkan ketimpangan, konflik agraria, kerusakan alam, dan kemiskinan struktural yang semakin meluas.

Konflik agraria dan perampasan tanah telah meningkatkan jumlah petani gurem dan petani tidak memiliki tanah di Indonesia. Sebab, pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan dan investasi tersebut sebagian besar menargetkan tanah-tanah pertanian produktif rakyat.

Baca Juga: [VIDEO] Seruyan, Pendekatan Represif di Wilayah Konflik Agraria-1

Berdasarkan Data Sensus Pertanian 2013, sedikitnya 11,51 juta keluarga petani berstatus petani gurem. Lima tahun 2013-2018, guremisasi kelas petani melonjak tajam menjadi 15,8 juta keluarga atau bertambah sekitar 4,29 juta keluarga (BPS, Survey Pertanian Antar Sensus, 2018).

Fakta terbaru, sebanyak 72,19 persen petani merupakan petani gurem dimana 91,81 persen diantaranya adalah petani laki-laki dan 8,19 persen merupakan petani perempuan Regulasi Pro-Investasi.

Konferensi Tenurial 2023 dihadiri lebih dari 800 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Kehadiran peserta yang merupakan perwakilan dari wilayah dan juga organisasi itu sebagai bentuk partisipatif konferensi untuk menyerap suara-suara dari akar rumput.

Video Journalist: Bambang Susapto
Video Editor: Iskandar Zulkarnaen
Produser: Jekson Simanjuntak