Bursa Kripto

Potensi Kripto dan Bitcoin, Tokocrypto Optimis Menatap September

Memasuki September, harga bitcoin tetap bergerak datar. Dari pantauan apahabar.com, berkisar di level USD26.000 pada Jumat (1/9) siang.

Ilustrasi aset kripto. Foto: net/Ist

apahabar.com, JAKARTA - Memasuki September, harga bitcoin tetap bergerak datar. Dari pantauan apahabar.com, berkisar di level USD26.000 pada Jumat (1/9) siang.

Lalu bagaimana potensi kripto dan bitcoin? Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur tetap optimis menatap bulan ini.

Kata dia, ada berbagai sentimen yang bisa menolong pergerakan pasar kripto dan bitcoin. Sekalipun situasi seperti Agustus bisa kembali terjadi; labil.

"Potensi kenaikan harga itu baru mungkin akan terjadi pada bulan Oktober, juga berlaku untuk ethereum dan BNB," terangnya.

Baca Juga: Gerak Bitcoin Menunggu Data Ekonomi Amerika

Pasalnya, kebijakan suku bunga The Fed di FOMC baru dirilis pada 19-20 September mendatang. "pelaku pasar akan berharap adanya perubahan dalam kebijakan ini," terangnya.

Jika The Fed memutuskan untuk menghentikan sementara kenaikan suku bunga. Hal itu bisa memicu aliran modal ke aset dengan risiko yang lebih tinggi.

"Ini potensial, dapat mempengaruhi harga Bitcoin dan kripto lainnya," ungkapnya.

Walaupun kenyataannya, The Fed masih menjadi pengaruh negatif. Sebab, sebagian besar bank sentral di seluruh dunia masih menunjukan sikap hawkish.

"Memungkinkan tekanan penurunan lebih lanjut untuk Bitcoin dan saham," ujar dia.

Ada juga faktor lain seperti Securities and Exchange Commission (SEC). Di tengah kekalahannya dari Grayscale Investments di pengadilan banding federal AS.

SEC memiliki tenggat waktu pertamanya untuk memutuskan tujuh pengajuan aplikasi ETF Bitcoin spot pada awal bulan September.

Tujuh perusahaan itu adalah; Bitwise, BlackRock, VanEck, Fidelity, Invesco, Wisdomtree dan Valkyrie.

Banyak analis mengatakan, keputusan SEC dapat menjadi skenario terbaik untuk pasar kripto di September mendatang. "Apabila, SEC menyetujui kumpulan ETF Bitcoin spot tersebut," jelasnya.

Namun, lembaga tersebut juga punya hak untuk menunda keputusan. Menggunakan haknya untuk mengajukan banding.

Baca Juga: Jackson Hole Symposium Berlalu, Trek Bitcoin Tetap Datar

Jika penundaan ETF Bitcoin itu terjadi. kemungkinan pergerakan akan bearish. Menyebabkan Harga BTC menuju ke level USD25.000 (Rp 380 juta) dalam beberapa minggu mendatang.

Biar tahu saja, analisa harga Bitcoin saat ini menargetkan kenaikan harga hingga angka USD28.400 atau sekitar Rp 432 juta.

Kemungkinan akan menghasilkan reli lebih lanjut dan melakukan pengujian ulang level USD30.000 (Rp456 juta).

"Semua akan tidak sesuai dengan ekspektasi. Jika ada sentimen negatif dari data ekonomi AS yang terbaru dan penundaan ETF Bitcoin," pungkasnya.