Pengendara Si Paling Penting Picu Kemacetan di Jalur Buka-Tutup Jembatan Barito

Meski sudah diatur dengan sistem buka tutup, kemacetan parah terjadi di Jembatan Barito dan Jalan Trans Kalimantan, Senin (16/6) sore.

Sejumlah petugas jalur buka-tutup mengatur arus lalu lintas dari arah Kapuas maupun Banjarmasin yang akan melintasi Jembatan Barito. Foto: Istimewa/Ibrahim

bakabar.com, MARABAHAN - Meski sudah diatur dengan sistem buka tutup, kemacetan parah terjadi di Jembatan Barito dan Jalan Trans Kalimantan, Senin (16/6) sore.

Tercatat sejak 16 Juni hingga 15 Juli 2025, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan melakukan perawatan lantai Jembatan Barito atau (grouting).

Selama masa perbaikan, diberlakuan sistem buka tutup jalan secara bergantian untuk memperlancar pekerjaan grouting dan menghindari kemacetan di atas jembatan.

Skenario tersebut telah dikoordinasikan BPJN Kalsel bersama Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Barito Kuala (Batola).

Baca Juga: Dikerjakan Hingga Akhir November 2023, Inilah Fokus Perawatan Jembatan Barito

Baca Juga: Pemprov Kalsel Lakukan Studi Kelayakan Jembatan Barito Dua

Namun demikian, skenario ini tidak semulus yang direncanakan. Masih ditemukan pengendara mobil yang merasa paling penting dan harus diprioritaskan.

Mereka tidak menghiraukan instruksi petugas penjaga jalur buka tutup, sehingga menyelonong ke atas Jembatan Barito. Situasi semakin memburuk, karena pengendara di jalur yang dibuka juga telah berada di atas jembatan.

Itulah yang kemudian memantik kemacetan panjang. Terlebih golongan pengendara si paling penting ini tidak cuma satu, tetapi puluhan orang.

"Ketika jalur dari arah Banjarmasin ditutup, pengendara dari arah Kapuas baru diperbolehkan melintasi jembatan," jelas salah seorang petugas buka tutup, Herliadi, Selasa (17/6).

Sejumlah pekerja melakukan grouting di lantai Jembatan Barito. Pekerjaan ini resmi dimulai 16 Juni dan direncanakan berakhir 15 Juli 2025 mendatang. Foto: Istimewa/Ibrahim

"Aturan tersebut seharusnya dipatuhi pengendara mobil. Sedangkan pengendara sepeda motor masih bisa diteruskan, terutama kalau sedang tidak banyak antrean," imbuhnya.

Sistem buka tutup tidak menganut aturan menit. Petugas akan membuka jalur, seandainya antrean kendaraan sudah memanjang.

"Kalau antrean sudah panjang, berarti jalur harus dibuka. Makanya petugas jaga dibekali radio komunikasi," beber Herliadi.

"Makanya kami berharap pengendara mengerti aturan. Kalau sudah disetop, seharusnya jangan menerobos naik. Biasanya kemacetan akan terjadi kalau penerobos ini bertemu pengendara lain di jalur yang dibuka," tegasnya.

Diketahui kondisi lantai Jembatan Barito mengalami retak-retak rambut. Apabila tidak ditangani, justru akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah.

Baca Juga: Penggantian Expansion Joint Jembatan Barito, Arus Lintas Dibikin Satu Jalur

Baca Juga: Sejarah Jembatan Barito: Sempat Akan Diberi Nama Soeharto hingga Terpanjang di Asia Tenggara

Dikutip dari siniar BPJN Kalsel, grouting merupakan salah satu proses sementasi yang dapat meningkatkan stabilitas konstruksi.

Proses grouting dilakukan dengan cara memasukan epoxy resin ke lubang yang dibuat menggunakan bor maupun retakan konstruksi.

Setelah dilakukan grouting, pori-pori konstruksi akan terisi dan tertutup epoxy resin, sekaligus membatasi daya lolos air.

Sementara pekerjaan grouting dilakukan PT Wassenar Karya Marga dengan nilai kontrak sebesar Rp6,64 miliar yang bersumber dari APBN.

"Grouting yang sekarang dilakukan merupakan kelanjutan pemeliharaan yang sudah pernah dikerjakan pertengahan 2019 dan 2023 lalu," jelas BPJN Kalsel dalam siniar resmi.