Nasi Atau Kentang, Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan?

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat Indonesia ketika diet adalah bingung memilih antara nasi vs kentang. Sebenarnya, kedua sumber karbo

Nasi Vs Kentang, Mana yang Efektif Turunkan Berat Badan. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN - Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat Indonesia ketika diet adalah bingung memilih antara nasi vs kentang. Sebenarnya, kedua sumber karbohidrat tersebut bisa dipilih asalkan dikonsumsi dalam batas wajar. Lalu, mana lebih sehat di antara keduanya?

Sebagai salah satu makanan pokok, masyarakat Indonesia rasanya tidak puas kalau belum menyantap nasi. Padahal, banyak sekali sumber karbohidrat yang nutrisinya tak kalah dengan sehat dibanding nasi, misalnya kentang, ubi, singkong, ataupun jagung.

Nasi Vs Kentang

Dikutip dari detikHealth, Rabu (4/1), kentang merupakan pilihan yang lebih sehat dalam hal makronutrien karena lebih rendah kalori dan lemak serta kaya akan serat. Meski begitu, protein yang dibutuhkan tetapi lebih tinggi nasi.

United States Department of Agriculture (USDA) mencatat 100 gram kentang rebus tanpa kulit dan garam mengandung sekitar 86 kalori, sedangkan nasi putih memiliki 130 kalori.

Baca Juga: Semangkuk Nasi Putih Setara dengan 3 Sendok Makan Gula, Benarkah?

Simak informasi nilai gizi dari keduanya pada halaman selanjutnya...

Kentang

  • Protein: 1,71 gram
  • Serat: 1,8 gram
  • Lemak: 0,1 gram
  • Kalsium: 8 miligram
  • Zat besi: 0,31 miligram
  • Vitamin C: 7,4 miligram
  • Magnesium: 20 miligram
  • Fosfor: 40 miligram
  • Kalium: 328 miligram
  • Folat: 9 mikrogram (mcg)
  • Lutein dan zeaxanthin: 9 mikrogram
  • Vitamin K: 2,2 mikrogram

Nasi

  • Protein: 2,69 gram
  • Serat: 0,4 gram
  • Lemak: 0,28 gram
  • Kalsium: 10 miligram
  • Zat besi: 0,2 miligram
  • Vitamin C: 0 miligram
  • Magnesium: 12 miligram
  • Fosfor: 43 miligram
  • Kalium: 35 miligram
  • Folat: 3 mikrogram (mcg)
  • Lutein dan zeaxanthin: 0 mikrogram
  • Vitamin K: 0 mikrogram

Dari daftar tersebut, kentang lebih unggul dalam kandungan vitamin C. Vitamin C bertugas untuk menciptakan kolagen yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk tulang, pembuluh darah, ligamen, dan tendon.

Selain itu, kentang mengandung lebih banyak mineral daripada nasi, termasuk magnesium, fosfor, dan kalium. Bahkan, kentang mempunyai nutrisi dan zat antioksidan yang tidak bisa didapatkan pada nasi, misalnya vitamin K serta lutein dan zeaxanthin.

Oleh karenanya, banyak para tokoh mempopulerkan diet menggunakan kentang.

Akan tetapi, penting untuk mengingat Indeks Glikemik (IG) dan gula yang tinggi pada kentang. Pasalnya, nasi hanya memiliki 0,05 gram gula dengan total GI sebesar 73. Di sisi lain, kentang mengandung 0,89 gram gula dengan total GI sebanyak 78. Jadi, bagi pengidap diabetes yang ingin mencoba diet kentang, berkonsultasilah terlebih dahulu pada dokter untuk memastikan porsi yang tepat.

Meski terlihat menggoda, kentang dan nasi goreng tidak disarankan karena terdapat penambahan lemak dan kalori.

Cobalah mengonsumsinya tanpa bumbu atau saus berlemak, lalu imbangilah dengan asupan serat dan protein yang cukup, misalnya sayuran hijau, buah-buahan, daging. Asupan serat harian yang tercukupi membantu seseorang kenyang lebih lama dan melancarkan pencernaan.

Pada dasarnya, diet yang sehat adalah menyeimbangkan porsi makanan dengan nilai gizi yang diperlukan tubuh. Bila tujuannya ingin menurunkan berat badan, pastikan asupan kalori lebih sedikit dari biasanya dan aktif berolahraga.

Jadi, sudah tahukan nasi vs kentang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Jika masih ragu, masyarakat bisa memilih nasi merah dan ubi jalar sebagai alternatif karbohidrat yang lebih sehat.