Penggerebekan Maut

Kematian Kakek Sarijan, DPR: Kultur Kekerasan Polisi Belum Usai

DPR RI kecam polisi yang lakukan kekerasan kepada Sarijan hingga tewas di Banjar, Kalsel. Kasus ini menunjukkan kultur kekerasan polisi belum usai.

Mesrawi, keluarga korban Sarijan usai persidangan di PN Martapura, Rabu (4/10) sore. Foto-apahabar.com/Hendra Lianor

apahabar.com, JAKARTA - DPR RI kecam polisi yang lakukan kekerasan kepada Sarijan (63) hingga tewas di Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kasus ini menunjukkan kultur kekerasan polisi belum selesai.

“Menyesalkan terjadinya aksi kekerasan yang berlebihan sehingga menyebabkan Sarijan tewas,” kata anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil kepada apahabar.com, Sabtu (14/10).

Nasir menilai, kultur kekerasan masih dilakukan polisi terhadap masyarakat. Harusnya, hal itu segera berakhir dan tidak terulang lagi.

“Kejadian itu memberikan petunjuk bahwa kultur kekerasan belum selesai dituntaskan di kepolisian,” jelas anggota DPR fraksi PKS itu.

Baca Juga: Lagi, Kompolnas Surati Kapolda Kalsel Buntut Tewasnya Sarijan

Baca Juga: Digerebek sampai Tewas, dari Banjar Keluarga Sarijan Ngadu ke Mabes Polri dan Kompolnas! 

Lebih lanjut, Nasir juga mendukung langkah Kompolnas kepada Kapolda Kalimantan Selatan untuk segera mengusut kematian Sarijan. Pihaknya berharap kasus ini segera selesai dengan keadilan untuk keluarga Sarijan.

Sebagai informasi, Sarijan tewas digerebek 6 polisi dari Satresnarkoba Polres Banjar pada 29 Desember 2021. Sarijan target operasi atas kasus narkoba.

Namun, polisi tak menemukan barang bukti saat Sarijan digerebek. Bahkan, Sarijan justru tewas mengenaskan karena dipukuli. 

Saat jasad Sarijan hendak dikirimkan ke Madura via Bandara Syamsudin Noor, seorang polisi mengaku sebagai wakapolres Banjar merobek surat kematian. Saat kasus ini bergulir di pengadilan, banyak kejanggalan yang juga ditemui.