Kejahatan di Kalsel Diklaim Turun di 2024

Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mengklaim terjadi penurunan angka kejahatan tindak pidana dibandingkan tahun lalu.

Polda Kalsel merilis hasil kinerja selama 2024. Kejahatan tahun ini diklaim menurun. Foto: Syahbani

bakabar.com, BANJARBARU - Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mengklaim terjadi penurunan angka kejahatan tindak pidana di 2024 dibandingkan tahun lalu.

“Secara umum terjadi penurunan tindak pidana untuk wilayah Kalsel,” ujar Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, saat pres rilis akhir tahun 2024, Jumat (27/12) malam.

Berdasarkan data resmi yang dikantongi Polda Kalsel tercatat di 2023 lalu ada sebanyak 6.375 kasus yang ditangani. Sementara di 2024 hanya sebanyak 5.780 kasus.

Rinciannya untuk kejahatan konvensional di 2023 ada sebanyak 4.667 kasus. Sedang di 2024 turun menjadi 3.905 kasus.

Kendati kejahatan konvensional menurun ini tak berlaku bagi kejahatan transnasional. Dimana untuk kejahatan jenis ini mengalami kenaikan di 2024.

Kenaikan ini ditengarai tingginya kasus tindak pidana narkotika yang terjadi di Kalsel. Dimana pada 2024 ada sebanyak 1.743 kasus yang diungkap. 

Dari ribuan kasus tersebut, sedikitnya 72 bandar,  1.361 pengedar, 661 kurir, dan 136 pengguna narkotika yang amankan. Dengan barang bukti sabu sebanyak 319.999,24 gram dan ekstasi 118.942 butir.

“Narkoba di 2024 kita hampir seratus persen pengungkapan dibanding 2023. Ini ada peningkatan cukup signifikan baik itu jumlah barang bukti maupun tersangka,” jelasnya.

Lalu untuk kejahatan terhadap kekayaan negara nyaris sama antara 2024 dan 2023. Dimana di 2023 ada sebanyak 122 kasus sedang di 2024 naik satu kasus menjadi 123 kasus.

Selain itu, untuk jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada tahun 2024 ada sebanyak 909 kejadian. Jumlah ini juga diklaim menurun dibanding 2023 lalu. 

Pasalnya pada tahun lalu ada sebanyak 931 Laka Lantas yang kejadian. Dengan kata lain di 2024 mengalami penurunan sebanyak 22 kejadian atau 2,36 persen.

Dari data tersebut untuk korban meninggal dunia juga mengalami penurunan dari sebelumnya di 2023 ada sebanyak 279 orang di 2024 menjadi 236 orang.

“Meski tahun ini lebih kecil dibanding 2023, tapi angkanya masih cukup tinggi 232 korban meninggal akibat kecelakaan. Belum lagi ditambah luka berat, ringan dan kerugian material,” ujar Yudha.

Melihat masih tingginya angka korban meninggal dunia ini, Yudha pun meminta Ditlantas Polda Kalsel untuk segera berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lain untuk melakukan evaluasi guna menekan angka korban meninggal dunia ini.

“Sudah saya sampaikan kepada pak dirlantas. Coba dibentuk Pokja untuk mengevaluasi dan mencari solusi terhadap laka lantas yang cukup tinggi ini,” ucapnya.