Transaksi Mencurigakan

Istri Kapolres Kotabaru Punya Toyota Innova Rp350 Juta, Intip Speknya

Setelah Kapolres Kotabaru, AKBP Tri Suhartanto yang punya transaksi gendut Rp300 miliar, kini mencuat nama Silfia Sukma Rosa yang kantongi harta Rp4,3 Miliar.

Silfia Sukma Rosa istri Kapolres Kotabaru AKBP Tri Suhartanto. Foto: dok. lidikbhayangkaranews

apahabar.com, JAKARTA - Setelah Kapolres Kotabaru, AKBP Tri Suhartanto yang memiliki transaksi gendut Rp300 miliar, kini mulai mencuat nama Silfia Sukma Rosa yang mengantongi harta senilai Rp4,3 miliar.

Silfia, yang notabene adalah sang istri dari Kapolres Kotabaru, AKBP Tri Suhartanto, memiliki sejumlah harta benda seperti tanah hingga kendaraan.

Baca Juga: Kapolri Senyum-Senyum Ditanya soal Kapolres Kotabaru

Dalam Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ia diketahui memiliki dua bidang tanah dan bangunan di Kabupaten/Kota Bogor seluas 300 meter persegi yang terbagi masing-masing seluas 150 meter persegi.

Selain itu, Silfia yang saat itu masih menjabat Kapolsek Babakan Madang, Kabupaten Bogor itu memiliki sebuah mobil Toyota Innova Venturer tahun 2019 senilai Rp350 juta.

Baca Juga: Transaksi Gendut Kapolres Kotabaru dari Bisnis Mobil, Begini Simulasinya

Untuk diketahui, Venturer merupakan varian tertinggi pada mobil Toyota Innova. Perubahan total hadir dari sisi eksterior hingga sektor interior Toyota Venturer.

Varian ini meninggalkan kesan MPV jadul yang melekat pada Toyota Kijang, dengan memberikan pernik yang lebih mewah dan dilengkapi dengan berbagai fitur yang lebih modern.

Dengan begitu, segmentasi untuk Toyota Venturer pun mengincar kalangan keluarga menengah ke atas.

Toyota menghadirkan Venturer untuk segmen konsumen yang berusia cukup matang, di antaranya adalah mantan pengguna Kijang Innova yang ingin naik kelas.

Toyota Venturer memiliki dimensi berukuran panjang 4.735 mm, lebar 1.835 mm, tinggi 1.795 mm, dan jarak poros roda sebesar 2.750 mm.

Baca Juga: Berkaca Bisnis Mobil Kapolres Kotabaru, Butuh Berapa Lama Bisa Cuan Ratusan Miliar?

Venturer hadir dalam dua pilihan mesin, yaitu mesin bensin 2.000 cc, dan diesel 2.400 cc dengan pilihan transmisinya, yaitu 5 percepatan manual, dan 6 percepatan otomatis.

Untuk versi mesin bensinnya, mobil ini menggunakan tipe 1TR-FE Dual VVT-i 2,0 liter yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 139 HP pada 5.600 RPM, dan torsi maksimum hingga 176 NM pada 4.000 RPM.

Untuk versi diesel, mobil ini menggunakan tipe 2GD-FTV 2.4 liter yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 149 HP pada 3.400 RPM, dan torsi maksimum hingga 359 NM pada 2.800 rpm.

Baca Juga: Penyebab AC Mobil Gak Dingin, Servis Kena Berapa? Begini Solusinya

Di bagian interior, Toyota Venturer memiliki konfigurasi kursi tengah captain seat, dengan konfigurasi jok kulit. Material yang digunakannya pun cukup mewah, dengan panel kayu seperti yang ada pada sedan Eropa.

Mobil ini juga sudah dilengkai dengan console tray port 12V yang bisa digunakan sebagai pengisi daya perangkat. Untuk hiburannya, telah tersedia head unit berukurang 8 inci yang diperkaya dengan dukungan miracast dan voice command.

Toyota Venturer juga dapat memberikan kenyamanan ekstra bagi penumpangnya, karena adanya seatback table yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya untuk menopang laptop.

Profil Silfia di halaman selanjutnya: 

Transaksi gendut Rp300 miliar Kapolres Kotabaru, AKBP tri Suhartanto dari bisnis mobil. Foto: Instagram/@tri_suhartanto

NAMA Kapolres Kotabaru, AKBP Tri Suhartanto mencuat ke publik karena adanya laporan tansaksi mencurigakan dari Pusat Pelaporan Transaksi Keuangan (PPATK).

Berdasar hasil laporan tersebut, mantan penyidik KPK itu diketahui memiliki transaksi mencurigakan bernilai fantastis, yaitu sebesar Rp300 miliar. Publik kemudian curiga bahwa transaksi tersebut dilakukan saat Tri masih menjadi bagian dari Komisi Pemberantasan Korupsi.

Namun, KPK membantah tudingan tersebut dengan menyatakan bahwa Transaksi ‘gendut’ itu terjadi dalam periode 2004-2018, sebelum Tri menjadi penyidik di KPK.

KPK juga menyebutkan bahwa nilai Rp300 miliar tersebut merupakan hasil dari keuntungan bisnis pribadi yang dilakukan oleh AKBP Tri Suhartanto. Dalam rinciannya, bisnis yang dilkukan Tri adalah usaha jual beli mobil dan kegiatan usaha lainnya.

AKBP Tri Suhartanto sendiri telah memiliki seorang istri, benama Silfia Sukma Rosa yang juga bagian dari satuan kepolisian. Silfia tercatat pernah menempuh Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian angkatan 61.

Baca Juga: [EDITORIAL] Mencari Polisi yang Baik

Dalam perjalanan karirnya, ia pernah menjabat sebagai Kapolsek Babakan Madang, Kabupaten Bogor dan Wakapolres untuk wilayah Cianjur, sebelum akhirnya jabatan tersebut diseraterimakan kepada Kompol Andry Fran Ferdyawan pada Meret 2023.

Selama menjabat sebagai Wakapolres Cinajur, ia pernah ikut dalam pengungkapan kelompok pencurian kedaraan bermotor yang terdiri dari 14 pelaku dan berhasil menyita sebanyak 26 sepeda motor.

Kompol Silfia Sukma Rosa juga sempat menerima penghargaan dari dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) atas keterlibatan Polres Cianjur dalam tanggap darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur.

Merujuk pada data e-LHKPN KPK yang dilaporkan 18 Januari 2022, Silfia diketahui memliki nilai kekayaan berjumlah fantastis, yaitu sebesar Rp4,3 miliar.

Baca Juga: Cek Gaya Hidup Kapolres Kotabaru, Pemilik Transaksi ‘Gendut’ 300 M

Berdasarkan data tersebut rincian kekayaan Silfia terdiri atas dua bidang tanah dan bangunan di Kabupaten/Kota Bogor seluas 300 meter persegi yang terbagi masing-masing seluas 150 meter persegi. Dua bidang tanah dan bangunan ditaksir senilai Rp4 miliar.

Kemudian untuk harta bergerak, Silfia memiliki satu unit mobil Toyota Innova Venturer yang ditaksir seharga Rp350 juta. Jika ditotal secara keseluruhan kekayaan Silfia mencapai Rp4,3 miliar.

Silfia juga diketahui cukup aktif di media sosial, namun berdasarakn penelusuran apahabar.com, sejumlah akun media sosial miliknya kini telah dihapus secara permanen.

Harta Silfia di halaman selanjutnya: 

Kapolres Kotabaru AKBP Tri Suhartanto. Foto via Metro Kalsel

MERUJUK pada data e-LHKPN KPK yang dilaporkan 18 Januari 2022, Silfia yang saat itu masih menjabat Kapolsek Babakan Madang, Kabupaten Bogor memiliki dua bidang tanah dan bangunan di Kabupaten/Kota Bogor seluas 300 meter persegi yang terbagi masing-masing seluas 150 meter persegi.

Dua bidang tanah dan bangunan ditaksir senilai Rp4 miliar. Lalu harta lainnya, Silfia juga memiliki satu unit mobil Toyota Innova Venturer yang ditaksir seharga Rp350 juta.

Kemudian harta bergerak lainnya yang dimiliki mantan Wakapolres Cianjur ini senilai Rp130 juta. Kas dan setara kas senilai Rp33,8 juta.

Maka total harta yang dikantongi Silfia senilai Rp4,5 miliar. Namun Silfia juga tercatat memiliki utang Rp200 juta sehingga total harta kekayaannya terhitung mencapai Rp4,3 miliar.

Baca Juga: Istri Kapolres Kotabaru: Harta Rp4,3 Miliar dan Pernah jadi Wakapolres

Sebelumnya isu transaksi 'gendut' Kapolres Kotabaru, AKBP Tri Suhartanto mencuat ke publik yang diklaim didapati dari bisnis jual beli mobil.

Temuan tersebut diendus Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) medio 2004-2018 yang disambut dengan klarifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab Tri sempat menjadi penyidik KPK hingga akhirnya didapuk menjadi Kapolres Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Di tengah riuh polemik transaksi 'gendut', AKBP Tri kini diperiksa Propam Polri untuk mengusut tentang bisnis mobil yang dijalankannya.

Bahkan Tri juga memberikan penjelasan bahwa transaksi 'gendut' senilai Rp300 miliar didapati dari bisnis mobil dan usaha serabutan lainnya.

Baca Juga: Transaksi Gendut Kapolres Kotabaru, Eks Penyidik KPK: Harus Diusut!

"Di rekening itu tidak ada dalam buku senilai Rp 300 miliar. Tidak ada pernah terendap gitu, duit Rp300 miliar itu kan gak ada. Dalam satu hari ada Rp300 miliar itu di dalam rekening, enggak ada. Jadi keluar masuk aja semua itu," kata Tri.

Kemudian Tri juga menyebut bahwa penghasilan keluarganya pun didapatkan dari penghasilan istrinya yang juga anggota Polri, Kompol Silfia Sukma Rosa.

"Istri saya kan polisi juga," kata dia.

Seputar kontroversi kapolres Kotabaru, klik di sini