Tak Berkategori

Drama #SAVEKPK di Banjarmasin, Supian HK Dicari-cari Mahasiswa Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Supian HK dicari-cari ratusan pedemo yang menggeruduk Rumah Banjar, sebutan DPRD Kalsel, Senin…

Supian HK dicari-cari ratusan pendemo yang menggeruduk Rumah Banjar, sebutan DPRD Kalsel. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Supian HK dicari-cari ratusan pedemo yang menggeruduk Rumah Banjar, sebutan DPRD Kalsel, Senin siang (21/6). Hingga menjelang sore, sang ketua DPRD Kalsel itu tak kunjung menampakkan batang hidung.

Keberadaan Supian HK jadi pertanyaan besar pedemo. Mereka tidak puas hanya didatangi oleh legislator dari Partai Amanat Nasional H Rahmanoorliyas. Rahma sendiri dikawal ketat oleh petugas kepolisian dari Polresta Banjarmasin selama menemui massa aksi.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Isi Tuntutan Lengkap Demo #SAVEKPK di Banjarmasin: Pecat Firli hingga Ketua BKN!

Para peserta aksi ingin dokumen tuntutan mereka diserahkan langsung dan ditandatangani oleh Supian HK.

"Ketuanya turun supaya bisa disampaikan ke Presiden Jokowi!" teriak salah satu anggota aksi Renaldi.

Rahmanoorliyas sendiri mengaku telah mendapatkan rekomendasi dari Supian.

"Pak ketua telah mendelegasikan kepada kami," pungkasnya.

Saling bersahut, peserta aksi tetap tidak puas dengan jawaban Rahmah. Dokumen urung diserahkan.

Jika Supian tak kunjung datang, massa aksi mengancam untuk tetap berada di lokasi demonstrasi.

Sejumlah mahasiswa yang memiliki kontak telepon seluler coba menghubungi Supian. Namun tak kunjung digubris.

Sampai berita ini diturunkan, sejumlah anggota DPRD Kalsel memilih balik ke ruangan. Sementara, massa #SAVEKPK masih bertahan di lokasi aksi.

Sebelumnya, aksi saling dorong menyambut kedatangan ratusan massa aksi #SAVEKPK di depan Kantor DPRD Kalsel, Senin (21/6) siang.

Belum menyampaikan orasi, sejumlah orang di barisan pedemo tampak mendorong personel keamanan dari Polri.

Walhasil, aksi tersebut mendapat balasan. Sehingga dorong-mendorong antarmassa aksi dan polisi pun terjadi.

Ketika aksi dorong itu terjadi, Kapolresta Banjarmasin, Kombes Rachmat Hendrawan pun coba menenangkan para massa aksi.

“Kami menyambut aksi kalian dengan baik,” katanya.

“Tolong petugas dihargai, kami juga menghargai mahasiswa,” sambungnya.

Beberapa saat kemudian, massa aksi pun mau untuk sedikit menurunkan tensi. Sampai berita ini ditayangkan aksi saling dorong masih berlangsung.

Para peserta demonstrasi datang secara perorangan serta berkelompok. Warna-warni almameter kebesaran masing-masing kampus mereka memenuhi lapangan Kamboja yang berjarak selemparan batu dengan Gedung DPRD Kalsel sejak pukul 14.00 tadi.

Usai berkumpul, mereka melakukan long march ke Kantor DPRD Kalsel, Jalan Lambung Mangkurat. Mereka menolak segala upaya terhadap penggembosan KPK.

Presiden Mahasiswa UIN Antasari, Ilham mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan tentang adanya dugaan upaya pelemahan terhadap KPK. Terutama, melalui tes wawasan kebangsaan (TWK).

Ilham menekankan bahwa alasan utama gelaran aksi tersebut tidak lain adalah sebagai bentuk perjuangan.

Selain itu untuk menyelamatkan lembaga yang seyogyanya menjalankan amanat reformasi yang kini dirasanya semakin dilemahkan dari waktu ke waktu.

"Kami juga akan memobilisasi massa sebanyak mungkin. Karena itu, kami berharap kawan-kawan mahasiswa di kampus lain turut ambil bagian dalam aksi itu," pungkasnya.

Seperti diketahui isu TWK yang disoroti dalam rencana aksi unjuk rasa itu, diberlakukan kepada pegawai KPK sebagai syarat untuk beralih status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Namun belakangan, tes tersebut ternyata menimbulkan polemik di masyarakat lantaran isu utama yang diangkat di list pertanyaan TWK tersebut diakui terkesan mengada-ada, bahkan akhirnya dikaitkan dengan sikap radikalisme.

Ujung-ujungnya, sejumlah pegawai KPK yang berkompeten dan di antaranya mereka yang menangani sejumlah kasus yang cukup menghebohkan tanah air pun akhirnya terpaksa harus undur diri dari lembaga antirasuah itu.