Hot Borneo

DPR RI Turun ke Kalsel, Pangeran: Bukan Semata Kasus Sarijan

apahabar.com, BANJARMASIN – Pangeran Khairul Saleh memastikan kedatangan rombongan Komisi III ke Kalimantan Selatan bukan semata-mata…

Wakil Ketua Komisi III DPR, Pangeran Khairul Saleh. Foto-Net.

apahabar.com, BANJARMASIN – Pangeran Khairul Saleh memastikan kedatangan rombongan Komisi III ke Kalimantan Selatan bukan semata-mata hanya karena kasus tewasnya Sarijan (60).

“Ada beberapa kasus lain yang juga menjadi perhatian kami,” ujar Wakil Ketua Komisi III ini kepada apahabar.com, Ahad (28/8).

Kasus dimaksud, mulai dari peristiwa tewasnya tahanan Polresta Banjarmasin bernama Subhan (31).

3 Juni 2022 lalu, Subhan tewas setelah diamankan belasan polisi dari kediamannya di kawasan Pekapuran.

Dituduh mengedar sabu, keluarga melihat Subhan diseret lalu dipukuli. Selama di Mapolresta Banjarmasin, istri maupun kerabatnya tak bisa menjenguk. Dilaporkan meninggal karena gagal jantung, keluarga banyak menemukan luka lebam pada jasad.

Baca terkait: Subhan Diseret Lalu Dipukuli

Kasus kedua adalah Sarijan. Akhir Desember 2021, target operasi (TO) satu ini tewas di tangan Tim Satresnarkoba Polres Banjar. Malam itu, Sarijan yang baru diduga mengedar sabu tewas digebuki di depan istri dan anaknya yang masih balita.

Si istri melihat jika Sarijan digebuki delapan polisi berpakaian sipil. Wajah Sarijan penuh luka lebam, darah segar mengucur dari hidungnya.

Sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa kakek Teluk Tiram ini melayang. Hanya enam anggota Satresnarkoba Polres Banjar yang menjadi tersangka. Pun sekadar nama dan pangkat, polisi tak mau membukanya ke publik.

Baca juga: Dor! Dor! Sarijan Tewas Digebuki

Kasus ketiga ialah Iyur atau Yurdiansyah (45). Minggu 3 April 2022, terduga pengedar sabu ini tewas dalam peristiwa penyergapan Gang Bina Remaja, Martapura, Kabupaten Banjar. Polisi memuntahkan tembakan di bagian dada lantaran Iyur mencoba melawan saat hendak diamankan. Berbeda dengan kasus Sarijan, dua polisi yang menjadi pelakunya bebas dari jerat pidana.

Baca selengkapnya: Iyur Ditabrak, Diseret, Lalu Tewas Ditembak

Masih ada lagi. Kasus keempat yakni Masrani. Nelayan satu ini menjadi korban peluru nyasar kepolisian di Desa Samuda, Daha Selatan, Jumat 26 Agustus. Sebuah timah panas bersarang di paha kanannya. Penembaknya, Aipda J belakangan diketahui tak memiliki izin membawa senjata api. Petugas jaga satu itu sudah disel hingga 21 hari ke depan. Belakangan kasus Masrani juga diatensi Kompolnas.

Baca selengkapnya: Kompolnas Atensi Salah Tembak di Daha Selatan

Kembali ke Pangeran, dirinya bakal memimpin langsung rombongan Komisi III. Rencananya, kunjungan spesifik ke Polda Kalsel dilakukan Jumat pekan depan.

Selain Pangeran, juga ada nama Novri Ompusunggu, dan Aboe Bakar Al-Habsyi sebagai legislator asal Kalsel di Komisi III yang membidangi urusan hukum dan keamanan.

Dasar kunker mengacu Pasal 60 Ayat 3 Peraturan DPR RI tentang tata tertib yang mengatur fungsi pengawasan. Selain tentu saja pengaduan masyarakat terhadap kasus yang sedang viral tentang instansi yang menjadi mitra kerja Komisi 3.

“Pada intinya kami mendorong agar kasus-kasus itu lebih terang saja,” ujar Pangeran Khairul Saleh.