apahabar.com, JAKARTA - Puluhan orang menggelar aksi demo di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (11/10), terkait dengan kasus dugaan pemerasaan yang dilakukan oleh Firli Bahuri.
Para massa yang tergabung dari Front Indonesia Timur Bersatu melakukan aksi unjuk rasa untuk mendesak Ketua KPK, Firli Bahuri mundur dari jabatannya.
Pantauan apahabar.com, massa memenuhi gedung Merah Putih KPK pada pukul 12.50 WIB. Mereka datang dengan membawa spanduk dan poster bertuliskan 'Tangkap dan Copot Firli Bahuri'.
Terlihat satu mobil komando terparkir tepat di depan KPK. Baliho ukuran besar warna putih bertuliskan "Jangan Biarkan KPK Dikuasai Oleh Kunyuk-Kunyuk Berdasi Untuk Kepentingan Politik"
Baca Juga: Eks Pegawai KPK: Firli Tak Usah Panik Hadapi Kasus Pemerasan!
Massa aksi menggaungkan orasinya saat aksi dimulai. Selain itu, mereka juga mengibarkan bendera merah putih dan bendera ormas masing-masing.
"Kami hanya meminta untuk copot Firli Bahuri," ujar salah orator aksi di atas mobil komando.
Massa membawa tiga tuntutan untuk menyikapi konflik Firli Bahuri. Pertama, mendesak Presiden Joko Widodo segera mencabut masa perpanjangan jabatan Firli Bahuri selaku pimpinan KPK.
Kedua, mendesak aparat hukum untuk segera mentersangkakan Firli Bahuri, dan mendesak Dewan Pengawas (Dewas) memeriksa Ketua KPK terkait dugaan pemerasaan tersebut.
Baca Juga: KPK Dihantam Isu Pemerasan, Firli Bahuri Cs Ciut Usut Korupsi SYL?
Sebelumnya, kasus dugaan pemerasaan yang dilakukan oleh Ketua KPK Firli Bahuri kepada eks Mentan Limpo mencuat ditengah dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
Bahkan, laporan dugaan pemerasaan terhadap eks Mentan Limpo pun juga telah diusut oleh Polda Metro Jaya.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengaku pihaknya belum memastikan akan memanggil Ketua KPK Firli Bahuri dalam perkara pemerasan SYL.
"Sejauh ini saya belum mendapatkan informasi dari penyidik," kata Trunoyudo kepada wartawan di Gedung Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Selasa (10/10).
Ia menerangkan hingga kini belum mengantongi informasi terkait perkembangan kasus pemerasan terhadap eks Menteri Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Meski kasusnya telah naik ke tahap penyidikan, namun hingga kini belum terdapat informasi terkait penyidikan kasus pemerasan SYL.
"Sejauh ini saya akan menyampaikan hal-hal yang masih sama secara progres, yaitu sedang dalam proses peningkatan penyidikan," ujarnya.