Perayaan Unik

5 September Hari Terlambat Sedunia, Upaya Kurangi Kecemasan di Dunia Kerja

Terlambat kerja jadi penilaian kedisiplinan seorang pegawai. Tapi di sisi lain, hal tersebut justru meningkatkan kecemasan seseorang.

Ilustrasi terlambat kerja. Foto: Merdeka

apahabar.com, JAKARTA Terlambat kerja jadi penilaian kedisiplinan seorang pegawai. Tapi di sisi lain, hal tersebut justru meningkatkan kecemasan seseorang.

Hal tersebut yang mendorong asosiasi The Procrastinators Club of America untuk mencetuskan hari terlambat sedunia yang dikenal National Be Late for Something Day. Perayaan itu berlangsung pada 5 september setiap tahun.

Perayaan itu digaungkan pertama kali ketika, Les Waas, selaku pendiri asosiasi The Procrastinators Club of America pada 1956 melihat dilema yang dialami oleh banyak pekerja.

Baca Juga: Hari Peduli Sedunia, Bagaimana Perayaan Kemanusiaan Ini Bermula?

Ilustrasi kecemasan. Foto: Indozone

Banyak pekerja yang dituntut untuk selalu bekerja tepat waktu, namun melihat dari sisi lain, hal itu menimbulkan kecemasan yang dialami oleh pekerja. Banyak pekerja yang akhirnya mengalami penurunan kesehatan mental, hanya dari tuntutan untuk datang tepat waktu.

Oleh karena itu, perayaan itu disuarakan sebagai wadah untuk mengurangi kecemasan yang menjadi tekanan bagi para pekerja. Ia meminta dalam perayaan itu para pekerja bisa mengambil satu langkah ke belakang untuk melihat kembali jadwal dari kesibukan mereka.

Para pekerja harus melihat kembali jadwal kerja mereka dan mencoba memahami bahwa mungkin pekerjaan itu tidek begitu berat. Mungkin hal itu, bukan sesuatu yang membebani pikiran para pekerja.

Mencoba untuk menunda waktu sesaat demi menyehatkan pikiran. Hari terlambat sedunia bisa dirayakan dengan melakukan hal-hal kecil di tengah kepadatan jadwal, seperti jalan-jalan di taman atau menyandarkan kepala sejenak.