bakabar.com, BANJARMASIN – Sempat tertunda, tujuh korban kapal motor (KM) Ladang Pertiwi yang tenggelam di Selat Makassar akhirnya tiba di Banjarmasin, Minggu (29/5) petang.
Para penumpang dievakuasi menggunakan Kapal Tunda atau Tugboat (TB) Sabang 25 yang berlayar dari Kendari menuju Banjarmasin sejak pukul 3.30 Wita.
Begitu tiba di Muara Perairan Tabuneo, para korban kemudian dibawa menggunakan Kapal Negara (KN) 407 Banjarmasin.
Dengan dikawal sejumlah aparat, KN 407 Banjarmasin itu akhirnya bersandar di Pelabuhan Trisakti sekitar pukul 18.03.
"Alhamdulillah korban semua aman dan sehat," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Banjarmasin, Wasino.
Usai proses evakuasi, para korban selamat ini kemudian dibawa ke Kantor Syahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin.
Rencananya, mereka akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing pada Senin (30/5) besok.
Pemerintah daerah setempat juga dijadwalkan bakal menjemput langsung para korban selamat tersebut ke Banjarmasin.
"Mereka istirahat dulu di hotel malam ini. Logistik dan pakaian juga sudah dijamin," tambah Kepala Seksi Keselamatan Berlayar KSOP Kelas I Banjarmasin, Ari Sasmito.
Diduga Habis BBM
KM Ladang Pertiwi bertolak dari Pelabuhan Paotere, Makassar sekitar pukul 17.00 Wita, Jumat (27/5).
Kapal tujuan Kepulauan Liukang Kalmas, Pangkep ini karam di Selat Makassar. Sejumlah faktor penyebab menyeruak.
Di antaranya diduga mati mesin karena kehabisan BBM hingga dihantam gelombang badai sekitar 10 nautical mile dari titik pemantauan terakhir tim pencari.
Basarnas melaporkan ada 43 penumpang dalam KM Ladang Pertiwi. Mereka semua selamat setelah tiga unit kapal tunda secara kebetulan sedang melintas.
Saat ini, para korban selamat dievakuasi tugboat tersebut secara terpisah. Ada yang ke Takalar, ada pula ke Banjarmasin.
Pantauan terakhir bakabar.com, tujuh penumpang yang dievakuasi ke Banjarmasin belum juga tiba di Pelabuhan Trisakti hingga Minggu petang (29/5).
Kabar tenggelamnya KM Ladang Pertiwi belakangan sudah terdengar ke telinga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Budi meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun tangan.
“Saya akan tugaskan Dirjen Laut dan KNKT untuk menyelidiki [penyebab tenggelam],” ujar Budi yang mendapat kabar langsung dari Gubernur Sulsel Andi Sudirman di Makassar, Sabtu (29/5).
Nama penumpang yang diselamatkan TB Sabang 25
1. Thoibatussibhan, perempuan, 21 tahun.2. M Rahman, laki-laki, 17 tahun.3. Syamsir, laki-laki, 41 tahun.4. Rahmatullah, perempuan, 28 tahun.5. Hj Bidarapi, perempuan, 61 tahun.6. Husni, perempuan, 40 tahun.7. Moh Hidayatullah, laki-laki, 19 tahun.