Kalsel

Polda Kalsel Awasi Harga Tes PCR, Bandel Siap-siap Ditindak

apahabar.com, BANJARMASIN – Polda Kalsel bakal menindak tegas klinik maupun rumah sakit yang masih membandel mematok…

Featured-Image
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Moch Rifa’i. Foto-apahabar.com/Bani

bakabar.com, BANJARMASIN – Polda Kalsel bakal menindak tegas klinik maupun rumah sakit yang masih membandel mematok harga tes Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di atas ketentuan.

“Kita akan awasi. Kalau nggak mau ikut akan ditindak,” ujar Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Moch Rifa’i, Rabu (18/8).

Seperti diketahui, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, Pemerintah Pusat telah mengambil kebijakan menurunkan harga tes Covid-19 menjadi Rp450.000-Rp550.000.

Rifa’i mengatakan, Polda Kalsel tentunya akan melakukan pengawasan terhadap ketetapan harga di fasilitas kesehatan di Banua, agar menyesuaikan harga yang telah ditentukan.

“Kita juga mendorong agar dilaksanakan sesuai ketentuan. Pada intinya nggak boleh lebih,” tegasnya.

Lantas apakah pengawasan sudah dilakukan? Rifa’i bilang, karena penyesuaian masih tes PCR tersebut tergolong baru, sehingga masih diberikan kelonggaran.

“Ditegur dulu, kalau masih saja nggak nurunin harga baru ditindak,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dari hasil pantauan di lapangan dua hari lalu, sejumlah harga tes PCR di sejumlah Faskes maupun rumah sakit di Banjarmasin masih di atas Rp550. Bahkan di atas Rp1 juta.

Di salah satu klinik di kawasan Jalan Ahmad Yani, misalnya, harga tes PCR dibanderol Rp690 ribu hingga Rp900 ribu.

"Kalau untuk yang satu hari hasilnya keluar harganya Rp900.000. Sementara untuk yang hasil keluar besok itu Rp690.000," kata kepala cabang klinik tersebut, Senin (16/8).

Menanggapi instruksi presiden, dokter tersebut berjanji akan segera melakukan penyesuaian.

"Kita akan koordinasi dulu sama vendor-vendor supaya bisa secepatnya menyesuaikan harga," katanya.

Sementara di salah satu rumah sakit di kawasan serupa, tes PCR masih dihargai senilai Rp900 ribu bahkan hingga 1,2 juta.

"Itu untuk yang mau bepergian. Kalau untuk penanganan Covid-19 gratis," kata kepala RS tersebut.

Terkait penyesuaian harga, dokter itu masih menunggu surat edaran dari Kementerian Kesehatan.

"Kalau sudah ada surat edaran, akan kita sesuaikan," katanya.



Komentar
Banner
Banner