bakabar.com, KANDANGAN – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan (Kalsel) curiga seekor macan dahan di pemukiman warga Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) merupakan hewan peliharaan yang lepas.
Pasalnya, setelah petugas BKSDA Kalsel melihat macan dahan di Desa Banyu Barau RT 7 LK 4, Kelurahan Kandangan Barat Kecamatan Kandangan, Senin (16/8) malam, tak terlihat insting liar pada hewan itu.
Menurut petugas BKSDA Kalsel Hendar Wibawa, jenis macan dahan dengan nama latin Neofelis Diardi Borneensis yang masuk pemukiman warga ini tidak membahayakan dan memangsa manusia. “Tidak menyerang warga,” katanya saat di lokasi.
Pihaknya menduga berdasarkan ciri-ciri macan dahan tersebut, merupakan hewan peliharaan seseorang yang lepas.
“Ini lantaran ketika warga mencoba menaiki pohon tadi tidak diserang, binatang itu sudah tidak memiliki insting liar lagi,” jelasnya.
Pantauan BKSDA hingga malam, macan dahan tidak terlihat. Lantaran bersembunyi di balik rimbunnya pohon rambutan dan kelapa di belakang rumah warga.
“Informasi terakhir, diduga masih berada di sekitar pohon kelapa,” kata petugas BKSDA Kalsel Ressort Banua Anam itu.
Hendar Wibawa memastikan pihaknya akan berkoordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HSS untuk mengambil langkah selanjutnya.
“Kalau bisa kita evakuasi, namun karena kondisi memang tidak memungkinkan akan kita koordinasikan kembali,” ujar Hendar.
Pasalnya, lanjut dia, hewan tersebut termasuk dalam jenis satwa yang dilindungi negara, sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia nomor P.20.
“Sementara macan tersebut tidak ada mencelakakan masyarakat, jadi kita halau, karena merupakan binatang yang dilindungi,” imbuhnya.
Dikabarkan sebelumnya, warga Desa Banyu Barau RT 7 LK 4 dibuat geger dengan seekor macan dahan di atas pohon rambutan pada Senin (16/8) sore.
Bahkan, macan dahan itu sedang kekenyangan setelah memangsa hewan ternak menurut salah seorang warga.