bakabar.com, BALIKPAPAN – Pascapenangkapan teroris di Balikpapan pertengahan Mei lalu membuat pemerintah kota harus waspada. Sebab Mabes Polri sebelumnya mengatakan bahwa para teroris yang terlibat dalam tindakan bom bunuh diri menyebar ke Kalimantan Timur dan Merauke.
Hal ini tentu menjadi atensi masyarakat agar terhindar dari tindakan teroris ataupun penyebaran paham terorisme di Balikpapan. Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud mengatakan bahwa pihaknya turut mendukung aparat keamanan dalam melakukan penegakan terhadap teroris.
Rahmad mengimbau kepada masyarakat untuk turut mengawasi pergerakan orang yang mencurigakan di lingkungan sekitarnya.
“Tentunya kita mengimbau kepada masyarakat, ya sekali lagi Balikpapan ini kan daerah terbuka, daerah transit, jadi kalau ada warga tinggal di satu tempat di lingkungan kita, minimal RT bisa mendata warga, kemudian bisa menyampaikan kalau ada tindakan yang mencurigakan laporlah kepada yang bertanggungjawab,” katanya ditemui di Pemkot pada Senin (14/6).
Rahmad mengakui bahwa kota Balikpapan sebagai kotanyang terbuka cukup berisiko terhadap tindakan teroris. Merupakan pintu gerbang Kaltim, menjadi atensi tersendiri untuk mengawasi warga yang keluar masuk ke Balikpapan.
“Kita selalu mengimbau tetap waspada. Apapun bentuknya, inilah resiko kota Balikpapan sebagai kota terbuka, orang bisa keluar dan masuk. Sekali lagi kita mengimbau kepada masyarakat, untuk melapor pendatang yang mencurigakan,” tuturnya.
Ditanya apakah ada pengetatan dalam pemeriksaan pendatang maupun warga dalam lingkungan RT, Rahmad mengaku bahwa cukup sulit mendeteksi seseorang yang terindikasi teroris. Pihaknya hanya bisa mengimbau kepada masyarakat agar waspada.
“Itu kan susah mendeteksi, kita tidak tahu dia teroris atau bukan. Dari karakter mereka kan berbaur seperti kita, yang bisa mendeteksi mungkin aparat terkait. Jadi kita hanya mengimbau kepada masyarakat jika ada yang menemukan hal-hal warga yang terindikasi dengan teroris bisa berkoordinasi dengan pihak terkait,” pungkasnya.
