Kalsel

Menguak Modus Prostitusi Online di Tabalong: Atur Tarif, Bisa Pilih Tempat!

apahabar.com, TANJUNG – Para pelaku prostitusi online kini mulai merambah Kabupaten Tabalong, dengan menggunakan aplikasi MiChat…

Featured-Image
Ilustrasi prostitusi online. Foto-Okezone

bakabar.com, TANJUNG – Para pelaku prostitusi online kini mulai merambah Kabupaten Tabalong, dengan menggunakan aplikasi MiChat mereka bebas menjajakan dirinya.

Usia pelaku pun bervariasi, ada 18 tahun dan juga ada di atas 20 tahun.

Media ini mencoba menelusuri informasi tersebut dengan menggunakan aplikasi tersebut, ternyata sangat mudah menggunakannya.

Cukup mengaktifkan lokasi dan melakukan pencarian pengguna sekitar, sejumlah akun perempuan dengan berpakaian seksi langsung tampil di pencarian tersebut.

Dalam aplikasi itu mereka menulis status berbagai macam, ada yang menyebutkan panggilan hotel saja dengan mencantumkan nomor telpon, tidak pernah stay panggilan saja, stay di suatu tempat, hingga terang-terangan membuka booking order (BO).

Istilah-istilah tersebut menjurus menawarkan diri mereka ke para lelaki hidung belang.

Sebagaimana yang diceritakan remaja putri mantan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang viral di media sosial setelah ditayangkan di program podcast "Baruchaw'" di kanal YouTube bakabar.com.

Media ini kemudian mencoba menghubungi salah seorang pelaku prostitusi online di aplikasi MiChat itu, namanya DE.

Setelah di-chat tidak begitu lama dibalas dengan langsung menawarkan BO dengan tarif Rp800 ribu.

Tarif yang ditawarkan tersebut untuk short time (ST) atau setiap pelayanan singkat.

“BO Rp800 ribu ST, freelance/panggilan hotel,” tulisnya.

Ia pun mengaku masih berusia 18 tahun.

Sayang, saat media ini ingin menggali lebih jauh kenapa ia bisa terjerumus ke praktik prostitusi ini, dirinya tidak menjawab lagi.

Salah seorang pemburu sahwat, Julian (45) pernah menggunakan aplikasi tersebut untuk mencari wanita penjaja seks.

“Tarifnya bervariasi, tergantung nego sih, awalnya mereka menawarkan Rp750-800 ribu, saat itu dealnya Rp500 ribu sekali layanan, mainnya di rumah kontrakan,” bebernya.

Meski demikian, kata Julian, tidak semua pengguna MiChat yang menjajakan diri itu asli, banyak juga yang hanya modus untuk melakukan penipuan.

Bila minta transfer duluan uangnya itu bisa modus penipuan.

“Kalau saya ketemu dulu, kalau cocok baru lanjut berhubungan badan, ” pungkasnya, Kamis (24/6).



Komentar
Banner
Banner