bakabar.com, JAKARTA – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) 2021, Jumat (5/3). Rakernas dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam rakernas, Ketua Umum (Ketum) Badan Pengurus Hipmi Mardani H Maming (MHM) mendukung penuh dan siap berpartisipasi aktif mendukung visi Jokowi dalam meningkatkan daya saing dan mendorong transformasi ekonomi menuju negara maju.
Menurut MHM, hanya melalui inovasi dan teknologi, sebuah bangsa dapat meningkatkan produktivitas, daya saing dan transformasinya menuju negara maju.
“Melalui Covid-19, masih banyak sektor-sektor ekonomi Indonesia yang bergantung pada bahan baku dan produk dari luar. Bukan hanya produk kesehatan, tapi juga sektor pangan, industri, jasa dan teknologi, dan ketika terjadi gangguan rantai pasok global, banyak sektor ekonomi nasional yang mengalami kemacetan. Kita harus terus dorong anggota untuk terlibat aktif dalam berinovasi dan implementasikan teknologi untuk usaha kita,” ujar MHM dalam sambutannya di Kempinski Hotel, Jakarta.
Oleh karena itu, momentum pasca-pandemi perlu dimanfaatkan untuk menata dan memperkuat perekonomian nasional yang lebih mandiri dan berkedaulatan serta berdaya saing.
Sudah saatnya menggeser perekonomian, dari bangsa yang konsumtif menjadi produktif, dari bangsa yang bertumpu pada sumber daya alam (SDA) beralih ke bangsa berbasis teknologi dan inovasi, dari bangsa penjahit menjadi bangsa dengan penguasaan teknologi tinggi.
“Inovasi dan teknologi perlu kita integrasikan dalam perekonomian bangsa agar semakin produktif dan berdaya saing, mengejar ketertinggalan kita selama ini. Melalui penerapan teknologi, produktivitas di kalangan pengusaha muda dapat ditingkatkan berkali-kali lipat dengan biaya ekonomi yang semakin efisien,” ucapnya.
Pengalaman selama ini, hanya dengan penerapan teknologi, pihaknya dapat menjadi pemain ekonomi global. Tambak udang yang dikerjakan oleh anggota pengusaha muda meningkatkan produksinya berkali-kali lipat dengan kualitas yang bagus. Kekayaan aspal Buton dapat diolah menjadi aspal berkualitas bagus dengan penerapan teknologi seperti yang dijalankan.
“Batu bara yang berlimpah dapat kita olah menjadi elpiji dan sumber energi pembangkit listrik berbahan baku gas bahkan dapat diubah menjadi methanol dan bahan baku pupuk juga. Smelter nikel juga mampu meningkatkan performa bangsa dari eksportir nikel ore menjadi eksportir mobil listrik di masa depan,” ungkapnya.
Teknologi digital juga terbukti mampu mendorong peningkatan intensitas produksi dan perdagangan global. Semua karena teknologi, kata dia, sayangnya semuanya sebagian besar dikuasai bangsa lain tanpa ada upaya penciptaan dan pengembangan dari anak bangsa.
“Inovasi dan teknologi tidak jatuh dari langit, tapi lahir dari keseriusan anak bangsa dalam meneliti dan mengkajinya di laboratorium dan di lingkungan sosial. Oleh karena itu, inovasi dan teknologi perlu didorong dan ditingkatkan melalui kerja sama kemitraan antara kampus dan lembaga penelitian sebagai inovator, didukung oleh lembaga pemerintah di bidang riset dan teknologi, dikembangkan oleh dunia usaha dan dibiayai oleh lembaga pembiayaan,” tuturnya.
Dunia usaha terutama kalangan pengusaha muda yang lebih terbuka dan adaptif terhadap teknologi baru, dapat mengembangkannya secara ekonomi dan menerapkan dalam kegiatan usahanya. Lembaga pembiayaan baik perbankan maupun non-bank juga perlu meningkatkan perhatian pada kalangan pengusaha muda terutama yang berbasis inovasi dan teknologi.
“Tentu saja semuanya membutuhkan dukungan pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi dan kementerian terkait lainnya. Sekiranya kelembagaan ini dapat terhubung dan bekerja sama dengan baik, kita akan melihat bangkitnya perekonomian Indonesia yang lebih berdaya saing di masa depan. Hipmi siap berkontribusi positif untuk pengembangan kerja sama ini,” imbuhnya. (*)