Kalsel

UPDATE Pilgub Kalsel 2020: Tembus Sejuta Suara Masuk, Siapa yang Unggul?

apahabar.com, BANJARMASIN – Pertarungan Sahbirin Noor-Muhidin (BirinMU) dan Haji Denny Indrayana-Difriadi (H2D) di Pilgub Kalsel 2020…

Featured-Image
BirinMu dan H2D saat debat terakhir Pilgub Kalsel 2020. Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Pertarungan Sahbirin Noor-Muhidin (BirinMU) dan Haji Denny Indrayana-Difriadi (H2D) di Pilgub Kalsel 2020 masih berlangsung sengit. Terutama di lima wilayah dengan jumlah pemilih terbanyak.

Ada lima wilayah dengan jumlah pemilih terbanyak di Pilbup Kalsel. Yakni, Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Tanah Laut (Tala), Tanah Bumbu (Tanbu), dan Barito Kuala (Batola). Lantas, bagaimana capaiannya?

Hingga Sabtu (12/12) pukul 19.00 Wita, data sistem informasi rekapitulasi atau Sirekap KPU telah menjangkau 4.990 dari 9.069 tempat pemungutan suara (TPS) atau 55,02 persen.

Hasil rekapitulasi sementara, H2D unggul tipis atas BirinMU. H2D memimpin dengan perolehan 459.795 suara atau 50,9 persen.

Sementara, BirinMu memperoleh 443.885 suara atau 49,1 persen. Artinya sudah lebih dari satu juta suara yang masuk.

KPU Kalimantan Selatan telah menetapkan sebanyak 2.793.811 orang pemilih di Pilkada Serentak 2020.

H2D menguasai 11 wilayah kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan. Sementara, BirinMu hanya unggul di empat daerah.

BANJARMASIN

Di Banjarmasin, H2D unggul tipis. Kota Seribu Sungai jumlah pemilih terbanyak di Kalsel. Yakni 448.157 pemilih.

Di Ibu Kota Kalsel itu H2D memperoleh 39.681 suara. Sementara, BirinMu 39.080 suara.

Hingga Sabtu (12/12) pukul 19.00 Wita, data sistem informasi rekapitulasi atau Sirekap KPU telah menjangkau 419 dari 1199 TPS di Banjarmasin, atau 34,95 persen.

Di Banjarmasin, lumbung suara H2D ada di Banjarmasin Utara. H2D unggul tipis 19.904 suara. Sementara, BirinMu hanya 17.996 suara.

Lantas, bagaimana dengan Kabupaten Banjar?

BANJAR

BirinMu sementara unggul di Banjar, daerah dengan jumlah pemilih terbanyak kedua, yakni 389.993 orang. Selisih keunggulan BirinMu cukup lebar.

Di Banjar, paslon nomor 1 itu unggul dengan 56.002 suara berbanding 32.823 suara H2D.

Di Banjar, lumbung suara BirinMu ada di Kecamatan Beruntung Baru, Karang Intan, hingga Tatah Makmur. Di Karang Intang, misalnya, BirinMu memperoleh 6.221 suara. H2D hanya 3.335 suara.

Hingga Sabtu (12/12) pukul 19.00 Wita, data Sirekap KPU telah menjangkau 438 dari 1273 TPS di Banjar, atau 34,41 persen.

TANAH LAUT

Jika BirinMu unggul di Kabupaten Banjar, H2D menguasai wilayah Tanah Laut, daerah dengan jumlah pemilih terbanyak ketiga di Kalsel, yakni: 232.536 pemilih.

Di Tanah Laut, paslon nomor 2 itu unggul dengan 31.227 suara. Sementara, BirinMu 23.819 suara.

Di Tanah Laut, lumbung suara H2D ada di Kecamatan Pelaihari, Kintap hingga Batu Ampar. Di Pelaihari, misalnya, H2D memperoleh 7.065 suara. Sementara, BirinMU hanya memperoleh 4.126 suara.

Hingga Sabtu (12/12) pukul 19.00 Wita, data sistem informasi rekapitulasi atau Sirekap KPU telah menjangkau 365 dari 700 TPS di Tanah Laut, atau 52.14 persen.

TANAH BUMBU

Suara yang masuk melalui aplikasi SIREKAP KPU di Tanah Bumbu baru 28,73 persen. Praktis kedua paslon masih bersaing sengit suara.

H2D sementara unggul di Tanah Bumbu, daerah dengan jumlah pemilih keempat terbanyak, yakni: 220.380 pemilih.

Di Tanah Bumbu, H2D mengemas 26.539 suara. Sementara, BirinMU 25.879 suara.

Di Bumi Bersujud -sebutan Tanah Bumbu- lumbung suara H2D ada di Kecamatan Batulicin, Simpang Empat, hingga Karang Bintang.

Di Batulicin, misalnya, H2D unggul dengan 2.581 suara. Sementara, Birinmu hanya 1.645 suara.

Hingga Sabtu (12/12) pukul 19.00 Wita, data sistem informasi rekapitulasi atau Sirekap KPU baru menjangkau 187 dari 651 TPS di Tanah Bumbu, atau 28,73 persen.

BARITO KUALA

Perolehan suara BirinMu cukup besar di Barito Kuala, daerah dengan jumlah pemilih kelima terbanyak, yakni: 220.006 orang.

BirinMu berhasil memperoleh 45.454 suara. Sementara rivalnya, H2D hanya mengemas 28.181 suara.

Di Batola, BirinMu nyaris menang di seluruh kecamatan. Bakumpai, Tamban, Barambai, Jejangkita, hingga Wanaraya. Di Jejangkit, misalnya, H2D hanya memperoleh 641 suara. Sementara rivalnya, BirinMu mengemas 2.127 suara.

Denny Indrayana berpasangan dengan Difriadi Darjat. Keduanya didukung Demokrat, Gerindra, dan PPP dengan total 14 kursi.

Sementara petahana Sahbirin Noor berpasangan dengan Muhidin, mantan Wali Kota Banjarmasin.

Mereka diusung koalisi partai besar yakni Partai Golkar, PAN, PDIP, PKB, NasDem, PKS, PKPI, PSI dan Perindo.

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik FISIP ULM Banjarmasin, Setia Budhi menyebut siapa yang memenangkan pertarungan di lumbung suara, maka akan memenangkan Pilgub Kalsel 2020.

Saling Klaim Kemenangan

Sebelumnya, kedua pihak sama sama mengklaim kemenangan tipis. Bahkan tidak lebih dari satu persen.

Hitung cepat Indikator Politik Indonesia menempatkan BirinMU unggul dengan 50,23 persen dan H2D -Difriadi Drajat mendapat 49.77 persen.

Quick count itu berdasarkan data masuk 98.67 persen per Rabu, 9 Desember pukul 20.56 WIB.

Tak jauh beda, hitung cepat Charta Politik Indonesia menempatkan BirinMu unggul dengan 50,43 persen. Sementara H2D 49.57 persen.

Quick count itu berdasar data masuk 99.67 persen per Rabu, 10 Desember pukul 20.84 WIB.

Klaim kemenangan dengan metode Quick Count juga dilakukan oleh Tim BirinMu melalui data dari saksi-saksi mereka.

Hasilnya memenangkan pasangan calon BirinMu dengan persentase 51,48 persen berbanding 48,52 persen atau sekitar 2,9 persen. Tingkat margin of error sebesar 1,9 persen.

Sementara di kubu lawan, Demokrat dan Gerindra juga demikian. Duet partai pengusung H2D sama-sama mengklaim kemenangan jagoannya.

Namun dijumpai sore tadi di Sekretariat Gerindra Kalsel, Denny Indrayana enggan membeberkan hasil penghitungan internalnya ke publik.

Sengketa Pilgub Terbuka Lebar

Selisih kemenangan tipis itu membuat sengketa Pilgub Kalsel 2020 terbuka lebar.

Menurut Pengamat Politik Kalimantan Selatan, Samanhudin Muharam, secara psikologis hasil dua lembaga survei itu menguntungkan BirinMu, pasangan yang diunggulkan Charta Politika dan Indikator.

“Itu kan data awal oleh lembaga survei di luar KPU. Tetap penting adanya pengawalan rekap berjenjang yang dilakukan oleh KPU,” ujarnya kepada bakabar.com baru tadi.

Data awal yang disajikan pada hasil hitung cepat harus tetap memerhatikan persentase batas kesalahan (margin of error).

“Ketika margin error-nya lebih tinggi daripada selisih kemenangan dari pasangan calon itu, maka hasil rekap berjenjang oleh KPU bisa saja berubah dan bisa saja valid,” urainya

Data yang ditampilkan pada menu Hitung Suara oleh KPU, bukan hasil resmi. Penetapan hasil rekapitulasi dilakukan secara berjenjang. Sesuai tingkatannya dalam rapat pleno terbuka.

“Rekapitulasi berjenjang, mulai dari KPPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota. Kemudian dirapatplenokan lagi di tingkat KPU Provinsi. Hasilnya yang menentukan siapa pemenang di Pilgub ini,” jelas mantan ketua KPU Kalsel itu.

Dirinya tak menampik selisih data dari klaim masing-masing pasangan calon menimbulkan celah untuk dilakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

Ini tertuang dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi (PMK) Nomor 6 Tahun 2020 terkait penanganan Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota Tahun 2020.

“Bisa melakukan gugatan kalau selisihnya di kisaran 2,5 persen maksimal, dengan jumlah penduduk sekitar 3-6 juta. Baru bisa dibawa ke MK,” sebutnya.

Samanhudin kembali menyatakan quick count tidak bisa dijadikan acuan untuk melakukan gugatan ke MK.

“Kita tunggu saja hasil rekapitulasi berjenjang yang dilakukan oleh KPU provinsi. Kalau sudah ada hasilnya dan menyatakan selisihnya 2,5 persen baru pasangan calon bisa melakukan gugatan,” katanya.

Siap Bersengketa

Denny Indrayana memastikan jika memang hal itu menjadi ujung dari proses penentuan mereka siap saja.

“Ini tak ada kata mundur. Kalau lima tahun lalu ada proses ini nyaris sama dan kemudian ada yang mundur, maka 2020 pasti insyaallah berbeda,” ujar Denny, Kamis (10/12).

Terlebih, Denny Indrayana telah mendengar Tim BirinMU juga siap melakukan gugatan.

“Saya dengar paslon satu [BirinMu] sudah menyatakan siap untuk bersengketa di MK. Kami akan membuktikan ini adalah pertarungan yang harus dimenangkan. Karena itu kami akan terus maju,” imbuhnya.

Kendati demikian, bagi Denny soal gugat menggugat ini soal belakangan.

Sebab, saat ini pihaknya masih fokus mengawal proses rekapitulasi penghitungan suara.

“Kalau ada proses hukum di MK juga bukan hal yang asing bagi kami. Jadi tentu insyallah kami siap berhadapan. Tapi itu tahapan selanjutnya. Yang pasti konsentrasi kami saat ini penghitungan di KPU,” tukas tim kuasa hukum Prabowo-Sandi, calon presiden di Pilpres 2019 lalu.

Sementara, Ketua Tim Pemenangan BirinMU, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda menyatakan bahwajika hasil suara selisih 2,9 persen maka secara formal mestinya MK harus menolak gugatan.

“Kalau konsisten dengan hasil kami 2,9 persen maka secara formil mestinya MK harus menolak gugatan itu karena syarat formil-nya 2 persen,” ujarnya saat konferensi pers, Rabu (9/12) malam.

Kendati demikian, ujar Rifqi, pihaknya sudah terbiasa dengan urusan sengketa.

“Kami sudah 4 kali dilaporkan ke Bawaslu termasuk upaya hukum ke Bawaslu RI. Tentu kami sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk melakukan pembelaan pembelaan dengan hukum terkait itu,” kata politikus PDI Perjuangan itu.

Komentar
Banner
Banner