Kalsel

Pilu di Balik Puing Bangunan PAUD Terpadu Aisyiyah 2 Banjarmasin

Seluruh alat maupun media pembelajaran yang baru dibeli telah berubah menjadi arang.  Muhammad Robby, BANJARMASIN PLAFON…

Featured-Image
Air hitam setinggi mata lutut kaki pun mulai menggenangi lantai berbahan keramik di ruangan kelas yang terbakar. Foto-apahabar.com/Muhammad Robby

Seluruh alat maupun media pembelajaran yang baru dibeli telah berubah menjadi arang.

Muhammad Robby, BANJARMASIN

PLAFON berbahan triplek tampak menjuntai di langit-langit. Namun empat buah bangkai kipas angin masih setia menempel.

Ruangan berbentuk persegi dengan ukuran kurang lebih 10×10 meter porak-poranda dilahap si jago merah.

Air hitam setinggi mata lutut kaki pun mulai menggenangi lantai berbahan keramik. Sementara, dinding bangunan berwarna hijau dan kuning juga turut memudar.

Sungguh, peristiwa nahas subuh itu menyisakan luka mendalam bagi Muslimah, Kepala Paud Terpadu Aisyiyah 2 Banjarmasin.

Dua ruangan sekolah, yakni Kelompok Bermain dan Tempat Penitipian Anak (TPA) ludes digrogoti api yang menyembul dari dalam.

Walhasil, seluruh alat maupun media pembelajaran anak telah berubah menjadi arang.

Pihak sekolah rupanya baru saja membeli sejumlah peralatan pendukung kegiatan belajar mengajar.

"Kita baru saja membeli peralatan baru untuk anak," ucap Muslimah ditemui bakabar.com, pagi tadi.

Imbasnya, sosialisasi pembelajaran via daring kepada orang tua peserta didik ikut terganggu.

Apalagi hari ini merupakan hari kedua pelaksanaan sosialisasi tersebut, pasca-tahun ajaran baru dimulai kemarin.

"Karena musibah, maka sosialisasi ditunda. Kemungkinan akan normal kembali pada Senin depan," cetus Muslimah.

Jumlah peserta didik pada Kelompok Bermain dan Tempat Penitipan Anak, masing-masing sebanyak 20 orang.

Pihaknya optimistis akivitas belajar mengajar pada 20 Juli 2020 mendatang akan tetap berjalan, secara online.

"Kalau proses pembelajaran tidak terganggu, namun kami tetap ingin normal kembali seperti semula," pungkasnya.

Penyebab kebakaran Paud Terpadu Aisyiyah 2 Banjarmasin sendiri perlahan mulai terkuak.

Pihak sekolah menduga api datang dari korsleting atau hubungan arus pendek listrik.

"Sementara dugaan kita dikarenakan korsleting arus pendek listrik," ucapnya.

Sedikitnya terdapat dua ruangan yang dilahap si jago merah. Di antaranya ruang Kelompok Bermain dan Tempat Penitipan Anak(TPA).

Selain alat belajar, televisi, lemari, hingga kulkas, ludes dijilati api.

"Juga tempat tidur, rak baju dan lainnya," beber Muslimah.

Menjelang subuh, si jago merah berkobar di sekolah yang terletak di Jalan Cempaka II, Kelurahan Kertak Baru Ulu, Kecamatan Banjarmasin Tengah itu.

Beruntung api tak merembet ke bangunan lain di sekolah yang berjarak selemparan batu dari Masjid Al-Jihad.

Kepala BPBD Banjarmasin, Muhammad Hilmi beryukur tak ada kendala berarti dalam proses pemadaman.

“Beruntung tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 250 juta,” jelasnya.

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner