Kalsel

Relaksasi PSBB: Dewan Cemas, Ratusan Penumpang Padati Bandara Syamsuddin Noor

apahabar.com, BANJARBARU – Sempat lesu, Bandara Syamsuddin Noor mulai bergairah lagi. Imbas dari relaksasi pembatasan sosial…

Featured-Image
Euforia penumpang di Bandara Syamsudin Noor mulai terlihat seiring kebijakan relaksasi PSBB. Foto: Dok.apahabar.com

bakabar.com, BANJARBARU – Sempat lesu, Bandara Syamsuddin Noor mulai bergairah lagi.

Imbas dari relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB), ratusan penumpang menjejali bandara kebanggaan masyarakat Kalsel itu Sabtu (16/5) siang tadi.
Seperti diketahui, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah mengeluarkan surat edaran Nomor 4 tahun 2020.

Isinya, terkait Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

Peraturan ini terbilang lebih longgar dibanding Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25/2020.

Kebijakan cukup memungkinkan bagi pegawai swasta melakukan perjalanan melintasi wilayah yang di-PSBB.

Salah satu penumpang, Pono telah melengkapi semua berkas yang diperlukan sehingga diizinkan melakukan perjalanan ke luar daerah.

“Menurut pihak bandara kita sudah memenuhi syarat Covid-19 ya, rapid test sudah juga dilakukan,” ujarnya kepada bakabar.com.

Pono hanya perlu waktu dua hari untuk melengkapi syarat terbang ke luar daerah.

“Untuk pemulangan yang dinas seperti saya ini memang harus ada surat dinas, surat kesehatan, dan surat hasil rapid test. Ngurus berkas tidak lama sekitar 2 hari selesai,” ungkapnya.

Pono tak sendiri. Ia bersama 17 rekan satu perusahaannya.

“Kita, dari perusahaan sudah memenuhi syarat untuk penerbangan, sudah melakukan pemeriksaan juga dari tim gugus yang ada di bandara, kita lolos, nanti kita terbang jam 3,” jelasnya siang tadi.

Untuk menyelesaikan berkas dan membeli tiket pun diakuinya hanya perlu mengantre panjang.

“Kami tadi juga ngantre, karena banyak penumpang yang antre lebih dulu,” ungkapnya.

Tujuan mereka semua ke luar daerah sama. Yakni, mengerjakan proyek dan pulang kampung.

“Tujuan kami semua sama, ada proyek. Kita kan petugas konstruksi, pulang dari tugas kami pulang kampung,” ujar pria yang menjabat HRD itu.

Anggota Gugus Tugas Tim Pos Bandara dan Logistik di tim KIE, Mansyah mengatakan semenjak adanya kebijakan relaksasi PSBB di Bandara, euforia penumpang mulai terlihat.

“Ya, kalau masih diizinkan berangkat, apapun syaratnya pasti berusaha disiapkan oleh penumpang,” ujarnya.

Mansyah mencatat penumpang di Bandara Syamsudin Noor sudah menginjak angka ratusan.

“Hari ini yang berangkat 133 orang dan yang datang 56 orang,” ungkap anggota BPBD Kalsel Bidang Pencegahan itu.

Namun, angka yang tercatat hari ini tidaklah lebih tinggi dari angka yang ditorehkan pada Kamis (14/5) lalu.

“Sampai 239 paling tinggi Kamis kemarin, yang datang Kamis kemarin paling banyak juga 129 orang,” jelasnya.

DISAYANGKAN

Hanya, ia menyayangkan, banyak penumpang yang menunggu jam terbang tak memiliki kesadaran penuh akan penerapan physical distancing.

“Padahal sudah diatur kursi antreannya, pihak keamanan pun sudah dikerahkan dari TNI dan Polri juga diminta bertugas di sana tapi kesadaraan masyarakat yang masih rendah jadi perlu sosialisasi,” ucap Mansyah.

Oleh karena itu, lanjutnya, BPBD Kalsel khususnya Pemerintah Provinsi melalui gugus tugasnya terus memaksimalkan usaha di semua bidang.

“(Salah satunya) mengerahkan semua SKPD terkait untuk ikut melakukan sosialisasi terhadap masyarakat seperti pagi tadi sudah dilaksanakan,” tutupnya.

Tanggapan Dewan

“Belajar dari relaksasi PSBB di Bandara Soekarno-Hatta, Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarbaru harus lebih sigap. Jangan sampai terjadi kluster baru di bandara (Syamsudin Noor) dengan adanya kebijakan relaksasi tersebut,” ucap Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Fadliansyah.

Fadli meminta Pemkot Banjarbaru agar lebih meningkatkan koordinasi dengan seluruh pihak terkait dengan kebijakan relaksasi ini. Tingkatkan pengawasan di bandara.

“Pemerintah (kota) harus antisipatif. Misalnya, membuat jadwal penerbangan yang berjarak, agar mengurangi tumpukan penumpang di bandara. Dan mengatur jarak penumpang yang keluar-masuk ke bandara,” terangnya.

Selain itu, guna memastikan tak terjadi penyebaran Covid-19 melalui bandara, dikatakannya Pemkot harus sigap melakukan deteksi dini di bandara.

“Pemkot Banjarbaru harus sigap mengantisipasi dan deteksi dini peyebaran Corona di bandara,” katanya.

Juga, harus ada evaluasi dari kebjikan relaksasi PSBB di bandara. “Jangan sampai dibukanya kembali bandara bisa terjadi lagi kluster baru Corona, dan bisa (muncul kasus) tambahan lagi,” pungkas Fadli.

Dikonfirmasi, Kepala Komunikasi dan Legal Bandara Internasional Syamsuddin Noor, Aditya Putra hanya singkat membalas pesan singkat media ini.

“Ratusan aja kok heboh mbak biasanya kami ribuan kok,” jelas dia.

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner