Tak Berkategori

Terdampak Corona dan Isu Resesi, Rupiah Melemah Lagi

apahabar.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar…

Featured-Image
Ilustrasi rupiah dan dolar AS. Foto-Antara/Yudhi Mahatma

bakabar.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Faktor pemberat langkah rupiah masih terkait penyebaran virus corona yang semakin masif.

Pada awal pekan, Senin (09/03), US$ 1 dihargai Rp 14.240 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,14 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Seiring perjalanan, rupiah semakin lemah. Pada pukul 08.02 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.260 di mana rupiah melemah 0,28 persen.

Berbeda dengan sepanjang minggu kemarin rupiah berhasil menguat 0,84 persen di hadapan greenback. Memasuki pekan yang baru, sepertinya rupiah tidak bisa sekuat itu.

Pasalnya, pelaku pasar (dan seluruh dunia) dibuat cemas bukan main oleh penyebaran virus corona. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis pukul 07.03 WIB, kasus corona di seluruh dunia mencapai 109.839. Korban jiwa kian bertambah menjadi 3.803.

Berbagai negara melakukan langkah antisipasi untuk meredam penyebaran virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.

Di AS, Negara Bagian New York sudah memberlakukan kondisi darurat. Maklum, saat ini jumlah kasus corona di Negeri Paman Sam naik menjadi 541 dengan korban jiwa sebanyak 21 orang.

Bahkan US National Institutes of Health menyarankan agar warga AS menjauhi kerumunan. Langkah ini perlu dilakukan agar virus tidak semakin menyebar di mana sekarang sudah lebih dari separuh dari total 50 negara bagian di AS sudah melaporkan kasus virus corona.

“Saya tidak membayangkan isolasi atau penutupan kota seperti di China atau negara-negara lain bisa dilakukan di AS. Namun pemikiran soal menjauh dari kehidupan sosial adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan secara serius. Jika Anda adalah seorang manula dengan kondisi tertentu, mungkin Anda harus berpikir dua kali untuk bepergian dengan pesawat terbang, melakukan perjalanan jauh, atau jangan naik kapal pesiar,” papar Anthony Fauci, Kepala Unit Penyakit Menular di National Institutes of Health dalam acara Meet the Press yang disiarkan oleh NBC, seperti dikutip dari Reuters.(Cni)

Baca Juga:Khawatir Corona, Arab Saudi Menunda Perjalanan ke-9 Negara

Baca Juga:Dampak Virus Corona, Harga Batu Bara Naik 0,19 Dolar AS per Ton

Baca Juga:Rupiah Jumat Pagi Melemah 91 Poin

Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner