Kalsel

Repnas Kalsel: Perempuan Jangan Cuma Jadi Konsumen

apahabar.com, BANJARMASIN – Di era revolusi industri 4.0, peran perempuan Indonesia khususnya Kalimantan Selatan (Kalsel) dinilai…

Featured-Image
Ilustrasi Hari Perempuan Internasional. www.kalyanamitra.or.id

bakabar.com, BANJARMASIN – Di era revolusi industri 4.0, peran perempuan Indonesia khususnya Kalimantan Selatan (Kalsel) dinilai masih dipandang sebelah mata.

Dalam aktivitas ekonomi, perempuan tak ubahnya hanya sebatas konsumen.

“Lapangan ekonomi digital yang terus berkembang ini harus diisi dengan perempuan Indonesia sebagai aktor aktif,” ucap Ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Kalsel, Nawang Wijayati kepada bakabar.com, Senin (9/3) pagi.

Tantangan ekonomi digital ke depan, kata dia, berkaitan dengan kreatifitas dan perubahan ekonomi Indonesia yang sangat cepat.

Namun kedua tantangan itu telah berhasil dilalui. Kecuali, kreatifitas dalam konteks era digitalisasi.

“Sejauh ini, kreatifitas perempuan era digital dinilai masih kurang. Meskipun, dalam hal perubahan mereka sangat siap beradaptasi,” bebernya.

Kehalusan rasa yang dimiliki perempuan, sambung dia, terkadang menjebak kaum hawa untuk memilih kompromi dibandingkan kompetisi.

Meski begitu, bukan tak mungkin perempuan-perempuan Indonesia mampu menjadi aktor utama kompetisi dalam ekonomi digital.

“Keberhasilan perempuan untuk memenangi persaingan dalam ekonomi digital akan mampu mengatasi banyak problem ekonomi lainnya,” tegasnya.

Ketimpangan perlakuan terhadap pekerja perempuan, upah rendah, dan diskriminasi berbasis gender yang terjadi di berbagai bidang akan dapat teratasi jika mindset perempuan pun telah berubah.

“Dari pekerja yang diperlakukan tidak setara akan menjadi pengusaha yang mampu berkontribusi bagi ekonomi negara,” cetusnya.

Menurutnya, kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki sejatinya memicu kompetisi positif. Tanpa harus menabrak peran dan kodrat perempuan sebagai ibu atau istri.

“Karena dari sini kita bersama dengan laki-laki mengharapkan terbentuk sumber daya manusia yang unggul bagi Indonesia ke depannya,” tandasnya.

Baca Juga:Masa Iddah Perempuan dalam Islam, Berikut Perhitungannya

Baca Juga:Sidang Kasus Video Mesum Garut, Pemeran Perempuan Dituntut 5 Tahun Penjara

Baca Juga:BNPT dan FKPT Dorong Perempuan Kalsel Jadi Agen Perdamaian

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner