bakabar.com, BARABAI - Rekaman suara ancaman akan membakar MIN 2 Hulu Sungai Tengah beredar di group WhatsApp sejak Senin (3/1).
Teror itu pun menjadi viral.”…tadi bapak Kepala MIN 2 HST ditelepon orangdengan ancaman giliran Bawan (MIN HST) lagi (yang terbakar-red,” begitu kalimat suara dalam rekaman yang beredar.
Sontak dengan rekaman itu, membuat para warganet meminta pihak yang berkaitan melakukan penjagaan sekolah yang berada di Jalan Brigjen Hasan Basri Nomor 8 Desa Bawan itu.
Bahkan pihak kepolisian pun turun tangan setelah mendapat informasi itu. Bersama para warga sekitar dan relawan lainnya melakukan ronda hingga pukul 2 dini hari.
Dikonfirmasibakabar.commelalui sambungan whatsApp, Kapolres AKBP Danang Widaryanto melalui Ps Paur Subag Humas Polres HST, Aipda M Husaini membenarkan beredarnya ancaman itu.
“Kapala sekolahnya kami panggil untuk memberikan keterangan atas informasi yang beredar itu,” kata Husaini, Selasa (4/2).
Pihaknya mengimbau agar pihak sekolah mengamankan barang-barang berharga dan penting yang ada di sekolah.
“Masyarakat jangan khawatir, kami rutin berpatroli di tempat rawan kejahatan. Mari kita sama-sama menjaga situasi dan keamanan,” kata Husaini.
bakabar.commencoba mengkonfirmasi ke Kepala MIN 2 HST, Saberi. Namun yang bersangkutan sedang mengikuti rapat di Kemenag HST.
Dihubungi melalui sambungan telepon, Saberi mengatakan bahwa yang mendapat telepon dengan indikasi meneror itu bukan lah dirinya. Hanya saja dia mendapat telepon dari iparnya, sesuai dengan rekaman yang beredar.
“Jadi bukan saya yang mendapat telepon dari peneror itu,” aku Saberi saat dihubungibakabar.com, Selasa (4/2) malam.
Informasi sesuai dengan rekaman itu didapatnya setelah pulang dari pengajian Guru Bakhiet di Nurul Muhibbin Barabai.
“Sekitar pukul 10 malam saya ditelepon kakak ipar. Kaka ini mendengar percakapan orang, rekannya sendiri di warung. Lalu menginformasikan ke saya. Mendengar itu saya khawatir kalau-kalau kejadian,” ujar Saberi.
Ia pun panik dan mencoba menghubungi penjaga sekolah. Sayangnya tak ada jawaban. Dia memilih langsung mendatangi sekolahan.
Rupanya, informasi itu sudah viral di berbagai grup.
“Sebelumnya saya menghubungi relawan kebakaran untuk memantau. Ternyata sudah banyak warga berjaga di sekolahan,” kata Saberi.
“Saya juga sudah memberikan keterangan kepada Polisi terkait hal ini,” tutup Saberi.
Baca Juga: Hujan Lebat, WK di Siring Laut Kotabaru Tutup
Baca Juga: Jumani Balangan Ceritakan Alasannya Mengaku Nabi Isa
Baca Juga: Musim Penghujan, TNI AL dan Basarnas Kotabaru Latihan Penanggulangan Bencana
Baca Juga: Laporan Orang Tenggelam, Relawan dan Aparat Terjun ke Irigasi Sungai Sipai
Reporter: HN LazuardiEditor: Syarif