bakabar.com, BANJARBARU – Pemerintah Kalimantan Selatan menargetkan capaian penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2020 untuk kategori Mentor. Untuk itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menggelar rapat koordinasi persiapan di Ruang Rapat Syahrir YP Lantai 2 Bappeda Prov Kalsel, Kamis (27/02) siang.
“2018 kemarin, Kalsel menerima penghargaan kategori Madya. Pesan Gubernur, untuk bisa mendapatkan kategori Mentor,” ucap Kepala Bappeda Kalsel, Nurul Fajar Desira saat memimpin rapat.
Dari amanat Gubernur, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah diminta untuk melakukan persiapan hingga waktu penilaian tiba pada Juli mendatang.
“Kita punya waktu 4 bulan untuk melompati dua kategori hingga ke tingkat Mentor,” sebut dia.
Rapat ini dipimpin oleh Bappeda Kalsel, Inspektorat, serta Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DP3A). Peserta berasal dari perwakilan seluruh SKPD jajaran Pemprov Kalsel.
Ada tujuh indikator dalam penilaian nanti yaitu Komitmen, Kebijakan, Kelembagaan, Sumber data, Data terpilah, Alat analisis dan Partisipasi masyarakat. Penilaian akan dilaksanakan secara bertahap oleh tim pusat pada Juli nanti.
“Tahap pertama pengisian data secara online, wawancara, kemudian peninjauan lapangan, lalu diumumkan pada November-Desember,” beber Fajar.
Untuk peningkatan komitmen dan awarness serta kepedulian kepala SKPD terhadap pengarusutamaan gender, akan digelar pertemuan bersama dengan Kementerian P3A pada bulan depan.
“Target ini cukup berat. Hari ini disepakati dan dibuat rencana tindak. Hasil rinci itu akan menjadi bahan evaluasi setiap bulan,” imbuhnya
Selain persiapan penilaian APE, rakor juga membahas percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG). Ini juga menjadi salah satu indikator penilaian nantinya.
Progres pelaksanaan PUG di Kalsel akan dibentuk tim penggerak (tim driver). Bappeda selaku koordinator perencanaan, kemudian Dinas P3A berperan sebagai penggerak kebijakan bantuan teknis substansi PUG. Lalu, Bakeuda sebagai penyusun kebijakan dibidang keuangan dan penganggaran daerah. Inspektorat bertugas untuk pemeriksaan, pengusulan dan penilaian tugas pengawasan serta SKPD yang akan memberikan pelayanan langsung kepada sasaran.
Dari 48 SKPD Pemprov Kalsel, 29 sudah memiliki Focal point dalam melaksanakan penganggaran yang responsif gender. Sedangkan, 19 diantaranya belum melaksanakan pengarusutamaan gender.
“Pentingnya Focal point di SKPD akan memberikan nilai besar. Ini ada dalam sistem penilaian,” ucap Kasubid Kesehatan dan Kesejahtetaan Sosial Bappeda Kalsel, Theodorik Rizal Manik menambahkan.
Walau capaian penghargaan APE di kategori Mentor dirasa cukup berat, namun Bappeda optimistis tahun ini dapat memenuhi target di tingkat Utama dengan Indek pembangunan gender di angka 89 dan Indeks pemberdayaan gender di angka 67,7.
Baca Juga: Jelang Haul Guru Sekumpul, Ratusan ASN Pemprov Kalsel Jadi Petugas Kebersihan
Baca Juga: Paman Yani Ingatkan Pemkab Kotabaru Segera Serahkan Aset ke Provinsi
Reporter: Musnita Sari
Editor: Muhammad Bulkini