bakabar.com, MARTAPURA – Sempat diliburkan sejak Sabtu lalu akibat banjir, kini Pondok Pesantren (Ponpes) Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari sudah kembali beraktivitas normal pada Kamis (13/2).
Ponpes bersejarah di Kalsel itu menjadi salah satu yang terdampak banjir di Kabupaten Banjar, Kalsel.
Pesantren yang dulunya majelis yang didirikan DatuKelampayan itu beralamat di Desa Dalam Pagar Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar. Desa tersebut menjadi salah satu wilayah terparah banjir, bahkan dalam beberapa tahun terakhir.
KH M Mazani Rahman, Pelaksana Harian PonpesSyekh Muhammad Arsyad Al Banjari menjelaskan, awal mula banjir sejak Kamis sore lalu. Kemudian hari Sabtu, pihak Ponpes terpaksa menghentikan sementara belajar mengajar, lantaran air mencapai ruang sekolah.
“Banjirnya di dalam kelas mencapai 50 centimeter, sehingga tidak memungkinkan untuk para santri masuk belajar,” tuturnya kepadabakabar.com, Kamis (13/2).
Ia mengungkapkan, banjir secara signifikan surut pada Rabu kemarin. “Rabu kemarin kita bersama para santri gotong royong membersihkan ruang kelas serta meja dan kursi, karena banyak sisa lumpur,” ucapnya.
Ia menambahkan, banjir di wilayahnya merupakan yang terparah dalam satu dekade ini. Bahkan, masjid yang tak jauh dari Ponpes itu pun sempat terendam.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor sempat mengunjungi Dalam Pagar Ulu, melihat secara langsung kondisi banjir. Diakui pihak Ponpes, kunjungnnya pada malam hari itu bersifat dadakan.
“Malam semalamnya(malam kemarin) ada Paman Birin datang. Yang tahu cuma yang kebetulan melihat aja, mungkin karena dadakan,” tutur Mazani. Kedatangan orang nomor satu di Kalsel itu pun, diabadikan dan diupload di akunisntagram @hsn_bergerak.
Kini, aktivitas belajar mengajar para santri Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, sudah kembali normal seperti biasanya.
Baca Juga:Fakta Banjir di Kabupaten Banjar; Korban Tewas Hingga Penemuan Sarang Ular
Baca Juga: Polisi dan Muspida HSU Berikan Bantuan untuk Korban Banjir
Penulis: ahc22Editor: Muhammad Bulkini