bakabar.com, BANJARMASIN – Keceriaan terpancar dari raut wajah Idwar Hanafi.
Idwar, salah seorang guru honorer yang mengabdikan diri di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Simpang Empat, Batulicin, Tanah Bumbu.
Keceriaan Idwar bukan tanpa alasan. Pasalnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan secara resmi menaikkan gaji guru honorer dari Rp1,5 juta menjadi Rp2,3 juta.
“Alhamdulillah, saya dengar kabar hari ini gaji guru honorer sudah cair. Kami masih menunggu, mungkin nanti pada jam tertentu,” ucap Idwar Hanafi kepada bakabar.com, Jumat (28/2).
Selama ini, Iway – sapaan akrab Idwar Hanafi, mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia pada enam kelas di SMAN 1 Simpang Empat, Batulicin. Bahkan, ia mampu mengajar selama 24 jam dalam sepekan. “Dominan saya mengajar di kelas X,” katanya.
Iway mengapresiasi cita-cita luhur Pemprov Kalsel dalam menyejahterakan guru honorer di Banua. Guru honorer berperan penting dalam meningkatkan human development index atau indeks pembangunan manusia (IPM).
Meski begitu, ia menilai kenaikan gaji guru honorer ini menjadi momentum untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sebagai tenaga pendidik.
“Ya, kenaikan gaji ini harus diiringi dengan kualitas mengajar. Bisa saja dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan guru,” pungkasnya.
Sebelumnya, lewat tahapan panjang, kabar bahagia akhirnya menghampiri para guru honorer di Kalimantan Selatan.
Di pengujung Januari lalu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel, Yusuf Efendi telah menekan persetujuan kenaikan gaji ribuan guru honorer di Banua.
"Beberapa hari lalu telah saya tandatangani," ucap Yusuf Effendi kepada bakabar.com, pagi tadi.
Itu artinya, rencana Pemprov Kalsel menaikkan gaji guru Honorer dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2,3 juta benar terealisasi.
Lembar persetujuan, kata dia, telah diteruskan ke bagian keuangan Disdikbud Kalsel.
Untuk selanjutnya disalurkan ke rekening masing-masing guru honorer melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalsel.
"Sepertinya ini sudah sampai ke rekening masing-masing guru honorer," bebernya.
Dengan kenaikan gaji ini, ia berharap agar ribuan guru honorer di Kalsel mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja di lapangan.
Gubernur Sahbirin Noor, kata Yusuf, ingin Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalsel meningkat. Makanya gaji guru dinaikkan pemerintah.
"Ya, ini sejalan dengan komitmen Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor," pungkasnya.
Terkait besaran kenaikan, disesuaikan pemerintah dengan jam mengajar masing-masing guru honorer.
Setiap guru honorer yang mengajar selama 18 jam per pekan akan mendapatkan gaji pokok sebesar Rp2 juta.
Sedangkan jika selama 18 - 20 jam per pekan, maka mendapatkan tambahan sebesar 5 persen dari gaji pokok.
Kemudian apabila mampu mengajar 21 - 23 jam per pekan, maka memperoleh tambahan sebesar 10 persen.
Sedangkan, selama 24 - 40 jam akan mendapatkan gaji sebesar 15 persen.
Begitu pula untuk gaji honorer tenaga kependidikan. Mereka akan digaji sesuai dengan ijazah kelulusan.
Untuk tenaga honorer dengan ijazah SMP akan menerima gaji sebesar Rp1,7 juta, SMA Rp1,9 juta, Diploma III Rp2,1 juta, dan Strata I Rp2,3 juta.
Baca Juga:Warga Riau Keturunan Banjar Pulang Kampung, Hadiri Haul Guru Sekumpul
Baca Juga: PIL, Korban Suami Mengamuk di Pelaihari Lolos dari Maut
Baca Juga: Visa Ditangguhkan, Ratusan Jemaah di Kalsel Batal Umrah!
Baca Juga: Tubruk Truk Tronton, Warga Anjir Meregang Nyawa
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah