bakabar.com, BANJARMASIN – Wabah virus Corona (COVID-19) semakin serius. Sampai-sampai membuat puluhan jemaah haji dan umrah di Kalimantan Selatan terancam batal berangkat.
Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara ibadah umrah di negaranya guna mengantisipasi penyebaran virus mematikan itu.
Kebijakan tersebut membuat pusing biro atau agen travel perjalanan umrah dan haji karena terancam merugi.
Manajer Operasional Umrah dan Haji PT Kaltrabu Muhammad Arifudin berencana melobi maskapai penerbangan dan hotel untuk pengembalian dana (refund) calon jemaah 100 persen. Sebab kebijakan yang dinilai merugikan mereka itu baru kali pertama terjadi secara global.
“Kita melobi kepada pihak maskapai dan hotel untuk tidak memberlakukan cash kepada jemaah umrah yang gagal berangkat, karena ini kebijakan untuk semua,” ujarnya.
Langkah demikian, bagi Arif supaya dana yang disetorkan jemaah ke biro perjalanan umrah pihaknya tidak hangus.
Sekaligus agar bisa dijadwalkan kembali penerbangan ulang bagi jemaah yang tidak berangkat karena efek kebijakan Saudi.
Diketahui pada 3 Maret mendatang, PT Kaltrabu harusnya memberangkatkan 90 jemaah ke Jeddah, Arab Saudi. Pun di tanggal 11 Maret.
Dua kelompok terbang (kloter) dijadwalkan berangkat bareng pada 17 Maret mendatang. Itu untuk jemaah yang tidak memberhentikan jadwal keberangkatan mereka.
“Kami tindaklanjuti begitu, dan jemaah tidak perlu membayar dana lebihan lagi untuk berangkat umrah di jadwal berikut,” tegasnya.
Kepada jemaah, Kaltrabu sudah sosialisasi melalui jaringan seluler perihal keputusan untuk sementara menangguhkan penerbitan visa ke Arab Saudi. Sekalipun, esok mereka menggelar manasik umrah kepada 90 jemaah tersebut.
Di pertemuan nanti, Arif sendiri bakal memberikan pilihan kepada jemaah. Apakah tetap menunggu sampai keputusan tersebut dicabut Saudi atau menarik uang deposit.
Jika jemaah berkeinginan mengembalikan uangnya, maka PT Kaltrabu siap menyerahkan sepenuhnya dana umrah mereka.
“Kami tetap optimis, karena kalau kita bilang batal maka jemaah kecewa dan sampai saat ini jemaah juga tidak panik karena Kami punya rencana,” pungkasnya.
Menurutnya Pemerintah Arab Saudi masih memikirkan langkah terbaik untuk memperpanjang keputusan itu.
Mengingat Indonesia penyumbang jemaah haji yang paling banyak dibanding negara lain di daratan Asia.
Jumlah kasus infeksi virus corona, dilansir Kompas.com, terus mengalami peningkatan. Hingga Jumat (28/2) pagi kasus virus corona secara global mencapai 83.265 dengan jumlah kematian mencapai 2.858. Kendati demikian, pasien yang sembuh juga mengalami peningkatan dengan total 36.436 Total setidaknya ada 50 negara yang melaporkan temuan kasus infeksi Covid-19 ini.
Sementara, Menteri Agama Fachrul Razi, dilansir Antara mengatakan sebanyak 2.393 jamaah umrah Indonesia terdampak atas penghentian sementara Arab Saudi menerima masuk peziarah.
Baca Juga: Umrah Disetop, 2.393 Jemaah Indonesia Gigit Jari
Baca Juga: Umrah Distop, Puluhan Jemaah Kalsel Terancam Gagal Berangkat
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah