bakabar.com, BARABAI – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST) merasa prihatin terhadap musibah kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini. Terlebih kebakaran menimpa fasilitas umum seperti sekolahan.
Meminjam data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST, selama dua pekan sedikitnya 10 kejadian kebakaran yang menyebabkan kerugian mencapai miliaran rupiah.
Selama dua pekan itu, dua kejadian kebakaran menghanguskan sekolahan. Pada 2 Februari sekira pukul 03.55, api melahap 3 ruangan di SDN 2 Banua Jingah Kecamatan Barabai.
Keesokan harinya, 3 Februari sekira pukul 00.15, kebakaran terjadi di MAN 1 HST. Sembilan ruangan ludes terbakar beserta sarana belajar dan ratusan komputer.
Sekretaris Daerah (Sekda) HST, HA Tamzil, pun turun tangan meninjau lokasi kebakaran di MAN 1 itu. Saat itu, para siswa sedang bergotong royong membersihkan puing-puing serta barang yang masih bisa dipakai.
“Walaupun secara operasional menjadi tanggung jawab Kementerian Agama (Kemenag), Pemda tak bisa tutup mata. Karena sekolah ini merupakan bagian dari HST. Kita berharap proses belajar bisa berjalan lancar,” kata Sekda saat meninjau lokasi kebakaran di MAN 1 HST, Senin (03/02).
Pemkab HST, kata Tamzil, sedang berkoordinasi dengan Kemenag. Sebab yang terparah, ruang komputer ikut terbakar.
Ratusan komputer di dalamnya yang bakal digunakan untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ikut terdampak.
“Kita segera berkoordinasi, agar kegiatan belajar tidak terganggu, terlebih untuk siswa kelas 12. Wakil Bupati, Berry juga sudah mengintruksikan untuk segera berkoordinasi,” kata Sekda.
Dia mengimbau agar selalu waspada terhadap hal-hal yang memicu kebakaran, terutama pada instansi-instansi pemerintahan.
“Sebagian besar kebakaran terjadi akibat korsleting arus listrik. Jadi sebelum meninggalkan tugas di kantor harap mematikan aliran listrik,” tutup Sekda.
Baca Juga: Pasca Tragedi Minahasa, FKUB HST Deklarasi Jaga Kamtibmas di HST
Baca Juga: Tiga Kali Berturut-turut, Kontingen Barabai Kembali Raih Juara FASI ke XI
Reporter: HN Lazuardi
Editor: Puja Mandela