Kalsel

Haul Haji Maming, Cuncung dan Habib Syech Kompak Pakai Baju Hijau

apahabar.com, BATULICIN – Haul Haji Maming bin Rahing digelar Sabtu (08/02) malam. Sebelum azan magrib berkumandang,…

Featured-Image
Habib Syech bersama Cuncung dan Mardani H. Maming. Foto-Istimewa

bakabar.com, BATULICIN – Haul Haji Maming bin Rahing digelar Sabtu (08/02) malam. Sebelum azan magrib berkumandang, para jemaah sudah mulai memadati kawasan Cappa Padang Batulicin.

Pada pukul 08.30, Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf tiba di atas panggung. Habib asal Solo, Jawa Tengah itu disambut oleh Ketua HIPMI Mardani H. Maming dan saudaranya, Syafruddin H. Maming yang tercatat sebagai anggota DPR RI Dapil Kalsel.

Sejumlah tokoh dan ulama juga ikut menyambut kedatangan Habib Syech yang mengenakan jubah warna hijau. Setelahnya, Habib Syech langsung duduk. Ia diapit oleh Mardani dan Cuncung.

Uniknya, Habib Syech dan Cuncung H. Maming nampak kompak dalam hal penampilan. Keduanya sama-sama mengenakan baju warna hijau. Sebuah warna yang penuh makna. Di Indonesia, warna hijau identik dengan ormas Nahdatul Ulama yang didirikannm oleh Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asyari.

Seperti diketahui, Habib Syech merupakan salah satu tokoh yang tak bisa dilepaskan dari ormas NU. Para Syechermania, para jemaahnya, mayoritas adalah warga NU.

Sementara Cuncung H. Maming belakangan ini mulai aktif di ormas yang didirikan pada 1924. Ia pun cukup gencar menyebarkan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah untuk merespons ideologi lain yang dinilai tidak sejalan dengan NKRI dan Pancasila.

Dalam pembacaan selawat nabi, Habib Syech membuka dengan syair Padang Bulan dan ditutup dengan “Yaa Lal Wathan” karangan Kiai Wahab Hasbullah.

Sejumlah syair populer lainnya juga dilantunkan oleh Habib Syech. Puluhan ribu jemaah yang hadir pun larut dengan pembacaan syair-syair yang dinyanyikan Habib Syech dengan suaranya yang merdu.

Baca Juga:30 Tahun Berjualan, Jali Bawa 300 Bungkus Apam di Haul Haji Maming

Baca Juga:Ribuan Jemaah Haul Haji Maming Ikut Salat Magrib Berjemaah

Editor: Puja Mandela



Komentar
Banner
Banner