bakabar.com, BANJARBARU – Banjir di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) telah merendam 5.757 rumah. Sesuai prediksi, tinggi air pada hari ini, Selasa (11/2), bakal naik lagi.
“Kondisi ini diperkirakan akan bertambah lagi seiring dengan sebaran air di beberapa desa lainnya,” terang Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Wahyuddin kepada bakabar.com.
Mengapa demikian? Ujud, sapaannya bilang, banjir hari ini sebagai dampak kiriman air dari Kabupaten Tabalong dan Balangan.
“Curah hujan juga masih tinggi, warga harap waspada luapan air sungai,” ungkapnya.
Dampak banjir hari ini, hampir semua sekolah pada kecamatan terdampak diliburkan.
Selain itu, banjir juga berdampak pada pelayanan kesehatan di puskesmas atau pustu dan puskesdes setempat. Fasilitas desa pun tak luput dari terjangan banjir.
“Sebagian besar masjid, surau, langgar juga terendam air,” lanjutnya.
Lebih jauh, kantor desa dan balai desa setempat ikut terendam air. Lalu jalan negara lebih kurang 23 kilometer juga terendam, namun masih bisa dilewati oleh roda dua dan empat.
Tak cuma itu, terdapat dua desa yang terisolir di kecamatan Banjang, Desa Murung Padang, dan Desa Danau Teratai. Jajaran musyawarah pimpinan daerah kemarin, menggunakan jukung untuk menyalurkan bantuan ke daerah itu.
Di Kecamatan Amuntai Utara, ada tiga desa terilosir, yakni Desa Himping, Guntung, dan Pandawan. Dan listrik sebagian telah di putus di desa yang terisolir.
“Untuk kerusakan rumah atau fasilitas pendidikan dan rumah ibadah belum di kalkulasi lagi,” ucap pria yang akrab disapa Ujud ini.
Selain itu, menurut pantauan tim BPBD, lahan pertanian ikut terendam. Namun tidak merugikan karena pasca-panen.
Untuk bantuan sendiri dalam bentuk bantuan logistik, berasal dari Dinas Sosial HSU, BPBD HSU, Dinas Ketahanan Pangan HSU, DPRD HSU, BRI HSU, PT Adaro, BPBD Balikpapan.
“Kondisi terkini, air masih tinggi, dan memungkinkan air akan naik. Namun kondisi masyarakat kondusif, terkendali dan tidak panik,” jelasnya.
Praktis, dengan kondisi demikian BPBD meningkatkan status HSU menjadi Tanggap Darurat. Terhitung mulai hari ini, Selasa (11/2) hingga (25/2) Februari 2020 mendatang.
Adapun telah didirikan Posko Gabungan dengan personel yang bertugas, yaitu BPBD HSU 20 orang, TNI/ Polri 14 orang, Dinas kesehatan 6 orang, Tagana 10 orang, PMI 3 orang, RAPI 3 orang, BPBD Provinsi Kalsel 4 orang. Mereka aktif melakukan patroli imbauan. (*)
Lokasi dan dampak banjir terjadi di 8 kecamatan dengan merendam total 5.757 rumah, dengan rincian sebagai berikut:
– Kecamatan Banjang, merendam 1.170 rumah, 1.415 KK, 3.810 jiwa. Ketinggian air 50 cm hingga 150 cm
– Kecamatan Amuntai Selatan, merendam 916 rumah, 916 KK, 2.805 jiwa
Ketinggian air 20 cm hingga 30 cm
– Kecamatan Amuntai Utara, merendam 2.236 rumah. Ketinggian air 20 cm hingga 100 cm
– Kecamatan Sungai Pandaan, merendam 115 rumah. Ketinggian air 20 cm hingga 40 cm.
– Kecamatan Amuntai Tengah, merendam 367 rumah. Ketinggian air 20 cm hingga 80 cm
– Kecamatan Haur Gading, merendam 743 rumah. Ketinggian 20 cm hingga 50 cm
– Kecamatan Sungai Tabukan. Desa Sungai Tabukan 5 buah rumah. Ketinggian air 20 cm hingga 30 cm.
-Kecamatan Babirik, Desa Babirik Hulu 5 buah rumah. Ketinggian air 20 cm hingga 25 cm.
Baca Juga:HSU Terendam, Kapolres Bajukung Dadakan Salurkan Bantuan
Baca Juga:BPBD Kalsel Ungkap Biang Kerok Banjir di Amuntai HSU
Baca Juga:167 Rumah di Wilayah Langganan Banjir Martapura Masih Terendam
Baca Juga:Markas Polisi di Amuntai Kebanjiran, 44 Tahanan Diungsikan
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah