bakabar.com, RANTAU – Pasca banjir di Kabupaten Tapin yang terjadi beberapa waktu lalu, segala jenis sampah menumpuk di kawasan hilir sungai Tapin, tepatnya di Desa Masta, Kecamatan Bekarangan.
Di sana, rombongan yang terdiri dari tim gabungan Polres Tapin, Kodim 1010 Rantau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan wartawan yang melakukan perjalanan memantau titik rawan banjir, sempat berhenti.
Terlihat, sungai dengan luas selemparan batu itu dijejali beragam jenis sampah organik maupun anorganik.
Nampak eceng gondok, batang pohon, ranting ranting, dan sampah plastik berkoloni membentuk pulau kecil. Selayang pandang seluas lapangan badminton.
Sementara itu, warga pun turun beramai-ramai membersihkannya demi kelancaran aliran sungai. Seperti sampah yang berada di bawah jembatan di sana.
Mereka bekerja sangat ekstra. Air nampak keruh akibat kubangan lumpur muncul kepermukaan saat sampah diangkat.
Selain sebagai antisipasi sebelum terjadi lagi luapan air, pembersihan itu juga dilakukan demi kelancaran klotok-klotok kecil warga.
“Hari ini, kami mulai pembersihan, sebelumnya beberapa hari lalu sampah sudah terkumpul di sini. Dan pembersihan ini inisiatif kami,” ujar salah satu warga yang ikut berkubang di sungai.
Kabid Sumber Daya Air (SDA), Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tapin, Bambang Kartika mengatakan kumpulan sampah tersebut bukan berasal daerah di sana. “Ini [Sampah], datang dari berbagai aliran sungai,” ujarnya, Kamis, (9/1) saat di lokasi.
Baca Juga:DLH Beber Izin Perusahaan Pencemar Sungai Martapura
Baca Juga:Cemari Sungai Martapura, Pemilik Limbah Terancam 5 Tahun Penjara
Reporter: Muhammad Fauzi FadilahEditor: Ahmad Zainal Muttaqin