bakabar.com, RANTAU – Tim gabungan Polres Tapin, Kodim 1010 Rantau dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, bersama-sama memantau titik rawan banjir di kabupaten tersebut.
Dimulai dari halaman Polres Tapin, bakabar.com yang berkesempatan meliput kegiatan ini secara langsung, bergerak bersama menunggangi kendaraan trail menelusuri empat kecamatan memantau 20 desa rawan banjir.
Di antara Tapin Utara, Bakarangan, Bungur dan berakhir di Kecamatan Piani, yang merupakan hulunya sungai di Kabupaten Tapin.
Pantauan ini bertujuan sebagai menentukan langkah antisipasi apabila nanti terjadi bencana banjir.
Kapolres Tapin, Eko Hadi Prayitno menyimpulkan hasil hitungan dari Desa Miawa ke Rantau Bujur, apabila terjadi luapan air berkisar 2 jam. Sementara dari Rantau Bujur ke wilayah Tapin Utara berkisar 6 jam.
“Dari pantauan titik titik itu, setidaknya kami tau apa yang harus kami lakukan apabila terjadi laporan luapan air oleh Danramel atau Kapolsek,” ujar Eko.
“Kami sesegeranya dengan waktu 8 jam mempersiapkan diri, khususnya wilayah Kota Tapin rawan banjir,” lanjut Eko.
Dengan estimasi waktu 8 jam apabila terjadi luapan, untuk kesiapsiagaan itu, Polres Tapin akan menyiapkan perahu karet serta bantuan lainnya.
“Semoga masyarat terasa manfaatnya, kehadiran dan tujuan pemantauan kami mengecek rawan banjir dari hilir ke hulu di wilayah Tapin,” harapnya.
Selama menjajal jalan desa, melewati rawa, dan menanjaki gunung berbatu serta berdebu tak menyurutkan semangat rombongan untuk pantau titik rawan bencana banjir.
Perjalanan kali ini terbilang lancar. Wilayah yang dilewati aman dan kondusif. Terpantau Sungai Tapin berada di titik normal.
Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi KONI Berlanjut, Kejari: 2020 Selesai
Baca Juga: Banjir di Musim Penghujan, PLN Imbau Masyarakat Lakukan Antisipasi Listrik
Reporter: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin