Kalteng

Meski Kekurangan Masker, Mahasiswa Kalteng di China dalam Kondisi Sehat

apahabar.com, SAMPIT – Salah seorang mahasiswa asal Kalimantan Tengah Khairul Anwar yang sedang kuliah di China…

Featured-Image
Khairul Anwar, mahasiswa asal Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, yang kuliah di Nanjing University Finance and Economics. Foto-Antara/HO-dokumen pribadi

bakabar.com, SAMPIT – Salah seorang mahasiswa asal Kalimantan Tengah Khairul Anwar yang sedang kuliah di China mengabarkan bahwa dirinya dan rekan-rekannya dalam kondisi sehat meski penularan Virus Corona baru di Negeri Tirai Bambu itu semakin meluas, bahkan hingga belasan negara lain.

“Alhamdulillah sampai saat ini kami dalam keadaan sehat wal afiat. Koordinasi juga terus kami lakukan dengan rekan sesama mahasiswa asal Kalteng,” kata Khairul saat dihubungi dari Sampit, Kamis (30/01).

Khairul Anwar adalah mahasiswa asal Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur. Alumni Pondok Pesantren Modern Darul Hijrah Martapura angkatan 23 reagalizre ini merupakan mahasiswa semester enam Nanjing University Finance and Economics Jurusan International Trade.

Khairul menyebutkan, berdasarkan data sementara yang mereka himpun, saat ini ada 11 mahasiswa asal Kalimantan Tengah yang menimba ilmu di sejumlah perguruan tinggi yang ada di China.

Mereka adalah Khairul Anwar, Aji Setiawan dan Cindy Maulitika Yunifa dari Kotawaringin Timur, Wahyu, Hafiz, Ibrahim dan Yudia NR dari Palangka Raya, Fauzan dan Azwari dari Kapuas, Panji dari Barito Selatan dan Ahmadi dari Barito Utara.

Khairul menggambarkan suasana di Nanjing memang lebih sepi dari biasanya. Selain karena masih suasana libur Imlek dan musim dingin, penduduk juga memilih lebih banyak berdiam diri di rumah agar tidak tertular Virus Corona jenis baru itu.

Khairul dan rekan-rekannya biasanya keluar untuk berbelanja bahan makanan setiap tiga atau empat hari sekali. Saat ini di Nanjing masih ada mal dan pasar yang buka meski jumlah barang yang dijual tidak sebanyak biasanya.

“Kami di sini baik baik saja, hanya saja kami kekurangan masker,” kata Khairul.

Khairul juga meluruskan pernyataannya tentang adanya penduduk yang menggunakan pembalut sebagai masker. Menurutnya, pembalut tersebut bukan pembalut wanita, tetap sejenis kapas yang biasa digunakan untuk ditempel di wajah anak-anak.

Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan karena mahal dan sulitnya mendapatkan masker. Aksi itu pun, menurutnya, bukan dilakukan mahasiswa Indonesia, tetapi warga dari negara lain.

Khairul berharap wabah Virus Corona jenis baru ini bisa segera diatasi. Dia juga memohon doa dari seluruh masyarakat agar mereka selalu dilindungi, selalu sehat dan terhindar dari penyakit mematikan tersebut.(Ant)

Baca Juga:Jelang Haul ke 15 Guru Sekumpul, Dinkes Banjar: Waspadai Penularan Virus Corona

Baca Juga:Rusia dan China Bekerja Sama Kembangkan Vaksin Antivirus Corona

Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner