Kalsel

Demi Keluarga, Bocah 12 Tahun Rela Keliling Banjarmasin Jajakan Balon

apahabar.com, BANJARMASIN – Kerasnya kehidupan, memaksa Saliansyah yang baru berusia 12 dan Rahman adiknya yang berumur…

Featured-Image
Saliansyah dan Rahman adiknya rela keliling Banjarmasin menjajakan balon. Foto-apahabar.com/Eddy Andrianto

bakabar.com, BANJARMASIN – Kerasnya kehidupan, memaksa Saliansyah yang baru berusia 12 dan Rahman adiknya yang berumur 2 tahun turut bating tulang mencari rezeki demi keluarga. Dengan sepeda, kedua bocah ini keliling Banjarmasin menjajakan balon.

Mengenakan celana army dengan setelan kaos oblong warna biru yang dipadukan dengan kopiah putih, Saliansyah menggendong sang adik. Dia tampak bahagia bernyanyi mengitari jalanan di Banjarmasin sambil mengayuh sepeda pancal butut. Wajahnya memang terlihat lelah, tapi dia bahagia.

Kehidupan kedua bocah ini memang tidak seperti anak pada umumnya, Seharusnya mereka masih asyik bermain dan bersekolah, mereka malah harus mencari nafkah untuk membantu keluarganya.

Kedua bocah ingusan itu mengaku berbagai usaha dilakukan olehnya untuk mencari rezeki guna menyambung hidup. Tak jarang, pekerjaan apapun dilakoni meski harus bersusah payah, asalkan halal.

“Asalkan halal Mang (paman),” ucapnya saat bertemu bakabar.com di persimpangan Jalan Lambung Mangkurat.

Bocah 12 tahun itu pun mengaku tak malu bekerja menjadi penjual balon untuk membantu keluarganya. Pasalnya, ibu dari Saliansyah ternyata menjadi seorang pengemis. Sementara bapaknya sudah lama meninggal dunia. “Demi keluarga mang,” tuturnya lirih.

Bocah asal Kuin itu mengaku setiap hari menjual 20 balon. 1 balon dijual dengan harga Rp 10.000. Berjualan mulai pukul 13.00 siang hingga pukul 17.00 wita. Alasannya biar sang ibu tidak khawatir mencarinya.

Faktor ekonomi lah yang melatarbelakangi Saliansyah untuk mencari uang tambahan dengan berjualan balon. Hebatnya, bocah itu juga tak memiliki rasa malu atau minder saat berjualan.

Ia bahkan sering menawarkan barang dagangannya kepada teman-teman di seputaran sekolahnya dulu.

Sungguh berat perjuangan Saliansyah dalam meraih masa depannya. Terlebih, himpitan ekonomi dan beban hidup yang ia alami. Namun demikian, kisahnya yang rela menjual balon demi kelangsungan masa depannya, menyadarkan kita akan satu hal penting, yaitu mensyukuri nikmat yang dirasakan saat ini.

Baca Juga:Perayaan Imlek dan Partisipasi Non-Konghucu di Banjarmasin

Baca Juga: DLH Kotabaru Siapkan Kapal Khusus Pembersih Sampah

Baca Juga: Pemprov Kalsel Kian Serius Kembangkan Objek Wisata Bukit Batu

Baca Juga: Kelenteng Soetji Nurani Bersiap Sambut Tahun Baru Imlek 2571

Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner