bakabar.com, BANJARBARU – Warga Landasan Ulin Kecamatan Liang Anggang mengeluhkan air ledeng distribusi PDAM Intan Banjar yang beberapa hari ini keruh dan berubah warna seperti kopi.
“Kondisi air terakhir pagi ini, sampai jam 10 pagi masih kayak kopi warnanya,” ujar Ketua RT 28 Gambut Cluster Alamanda KCG, Nanang Adi Cahyono kepada bakabar.com, Kamis (5/11) pagi.
“Sangat tidak layak untuk di gunakan, sampai-sampai kamar mandi jadi kotor dan membekas nempel ke keramik,” keluhnya.
Bukan hanya itu saja, air ledeng berwarna kopi itu juga dirasa lengket dan berbau sehingga perlu dilakukan filter kembali agar dapat digunakan.
“Lengket juga ke badan, kurang nyaman meski sudah 10 kali ganti filter, tetap hasilnya nggak baik dan bau,” lanjutnya.
Semua warga dikomplek, sambungnya, merasakan hal serupa hanya saja belum semua komplain.
“Tetapi di group warga selalu ribut dan menggerutu,” ungkapnya.
SebagaiKetua RT, dirinyaakan melaporkan hal itu ke pihak PDAM Intan Banjar.
“Ini sudah sekitar 4 sampai 5 hari, apakah ini yang harus dibayar bulan depan? Saya kira sudah cukup jelas untuk disampaikan ke bagian terkait,” jelasnya.
Senada dengan Nanang, seorang warga yang tinggal di Jalan A. Yani Km 17 Liang Anggang juga memberikan keterangan yang sama.
“Minggu kemarin, saya menginap 3 malam, airnya beraroma bau tanah dan sempat menimbulkan efek gatal-gatal” ujar Bobby.
Sehingga ia beralih ke mesin air yang bersumber dari air danau. “Malah lebih segardan tanpa bau serta tidak gatal-gatal,” bebernya.
Mendengar keluhan dari warga Landasan Ulin Kecamatan Liang Anggang tersebut,bakabar.comlangsung mengkonfirmasi kepada pihak PDAM Intan Banjar.
Kasubag Humas PDAM Intan Banjar, Untung Hartaniansyah mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena kebocoran pipa di jalan Syarkawi.
“Kualitas air pendistribusian ke Liang Anggang ini memang terdampak, disana keruh karena pekerjaan kebocoran pipa di jalan Syarkawi” ucapnya.
Ia menjelaskan, saat perbaikan akan ada penyambungan pipa, sehingga kemungkinan air tercampur itu ada dan menyebabkan air distribusi keruh.
“Ini biasa terjadi, tapi seharusnya setelah beberapa jam, 2 atau 3 jam itu airnya jernih, tapi kalau laporannya sudah berhari hari itu, nanti kami cek kelapangan,” terangnya.
Dikatakannya, kejadian air keruh selama berhari hari bisa terjadi karena ada kebocoran di pipa pendistribusian arah Liang Anggang yang belum diketahui.
“Bisa saja ada kebocoran pipa di jalur Liang Anggang, jadi itu penyebabnya tapi untuk jelasnya nanti kami cek langsung kesana,” lanjutnya.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan pengerjaan perbaikan pipa yang bocor di jalan Syarkawi, yang diharapkan bisa selesai sesegera mungkin.
“Jadi perlu waktu perbaikan karena pipanya ada di posisi tanah rawa, sampai ini masih proses. Kebocoran ini diluar dari kemampuan kami, kami tetap mengupayakan perbaikan sesegera mungkin” jelasnya.
Untuk itu,ia meminta maaf terhadap semua konsumen PDAM Intan Banjar yang terkena dampak dari kebocoran pipa dan berharap warga dapat bersabar.
“Sedang dilakukan penanganan dari pagi ini dan di cek ada beberapa titik kebocoran yang di perbaiki. Kami mohon maaf karena tidak dapat memberikan pelayanan yang maksimal,” pungkasnya.
Baca Juga: Gara-Gara Las, Teluk Dalam Geger CBR Terbakar
Baca Juga: Sudah 8 Kali Beraksi, Dua Jambret Ini Tertangkap Warga di Cendrawasih
Baca Juga: Dana Bantuan Sebuku Capai Rp112 Juta, Duta Mall: Di luar Ekspektasi
Baca Juga: Satu Lagi Oknum Keamanan PT SILO Dibekuk Polisi
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Muhammad Bulkini