bakabar.com, BANJARBARU – Setelah sempat ditutup untuk menghindari kebakaran lahan dan hutan, Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam kini dibuka kembali. Pembukaan dilakukan pada Rabu, (25/12) sore.
Sekdaprov Kalsel, Abdul Haris Makkie, menjelaskan pembukaan Tahura Sultan Adam dalam rangka menyambut liburan akhir tahun. Pada kesempatan yang sama, ia menilai Tahura Sultan Adam memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan.
“Sepanjang anggaran yang tersedia, kita akan terus lengkapi dan benahi agar menjadi destinasi yang murah dan tetap didatangi masyarakat,” ujar Abdul Haris Makkie, usai membuka secara resmi objek wisata tersebut di puncak Tahura.
Upaya untuk mewujudkan Tahura Sultan Adam menjadi objek wisata unggulan terus dilakukan oleh Pemrov Kalsel. Seluruh elemen masyarakat diminta ikut membantu mempromosikan objek wisata tersebut agar dapat memikat wisatawan lokal dan mancanegara. Promosi yang efektif bisa dilakukan melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, atau Youtube.
Di samping promosi yang maksimal, salah satu kunci daya tarik wisata adalah fasilitasnya. Karenanya, Abdul Haris mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga dan tidak merusak segala fasilitas di Tahura Sultan Adam.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, semua perlu kerjasama.Kelompok masyarakat dan teman media juga saya minta turut serta dalam mempromosikan dengan baik wisata hutan kita ini,” terangnya.
Potensi besar Tahura Sultan Adam juga disadari Kadishut Kalsel Hanif Faisol Nurofiq. Dengan luas lahan yang mencapai 112 ribu hektare, objek wisata itu dinilai akan mampu menciptakan pengalaman menarik dan berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar.
“Tahura ini menjadi destinasi unggulan di Provinsi Kalsel, dengan luasan yang sangat memadai. Secara umum, menurut UNESCO, Tahura ini sudah dilirik. Kita hanya perlu menambah museum Geopark, karena di sini masuk dalam daftar Geosite Unesco Geopark 2021,” tuturnya.
Mulanya, kata Hanif, pihaknya menargetkan dapat menghasilkan Rp 1 miliar dari Tahura Sultan Adam. Namun, realitanya pendapatan yang diperoleh jauh lebih besar. Pada 2019, misalnya, objek wisata Tahura Sultan Adam berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 1,6 miliar.
“Ini akan kita garap untuk dikembangkan sepanjang anggaran memadai. Perlu kita capai dengan serius, guna meningkatkan investasi,” pungkasnya.
Baca Juga: Perayaan Natal di Kalsel Kondusif, Isdimoyo: Pengamanan Hingga Malam
Baca Juga: Kalsel Berpotensi Hujan Hingga Beberapa Hari Kedepan
Baca Juga: Viral, PDAM Bandarmasih Bagi-Bagi 'Kopi' Gratis
Baca Juga: Polsek dan Koramil Sungai Loban Jaga Ketat Keamanan Gereja
Reporter: Nurul MufidahEditor: Puja Mandela