bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin masih harap-harap cemas, terkait hasil penilaian Adipura tahap 2 (PA) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penilaian tersebut telah lama selesai dilakukan, namun Pemkot tinggal menunggu hasilnya.
Kepala Bidang Kebersihan dan Penanganan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Marzuki menerangan penilaian tahun ini tergolong ketat.
Ada beberapa catatan penting yang diberikan tim penilai untuk dijadikan bahan evaluasi. Salah satunya soal pengelolaan sampah.
“Titik pantau sekarang ini memang semakin ketat. Kriteria penilaian semakin ditambah. Terutama fokus kepada pengolahan sampah,” ucapnya.
Dia mengungkap pengelolaan sampah melalui pemilihan dari sumbernya menjadi fokus tim penilai di 60 titik pantau yang ada di Banjarmasin. Di antaranya sekolah, pasar, perkantoran, TPS dan TPS3R.
Pemilahan sampah dari sumbernya sebagai wall satu program dari KLHK. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“KLHK mempunyai program pemilahan sampah dari sumbernya. Dengan begitu maka ke TPA itu hanya residu. Artinya itu diharapkan pengurangan dari sumbernya,” ujarnya.
Dia menilai pemilahan sampah dari sumbernya yang menjadi salah satu fokus penilaian tak akan menjadi hambatan untuk Banjarmasin kembali meraih Adipura untuk kategori kota besar.
Pemkot Banjarmasin sendiri selama ini sudah memiliki Kebijakan Strategi Daerah (Jakstrada) terkait pengurangan dan penanganan sampah yang susah mulai diterapkan.
Baca Juga:Raih Adipura, Banjarmasin Masih Dikepung Sampah
Baca Juga:Pertahankan Adipura, Tugas Berat Menanti Banjarmasin
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin
