Dishut Kalsel

Hasil Lelang Jadi Dana Bagi Hasil, Dishut Tetap Tingkatkan Patroli

apahabar.com, BANJARBARU – Banyaknya hasil hutan temuan tanpa kepemilikan seperti kayu ulin yang diamankan polisi hutan…

Featured-Image
Kayu Ulin hasil temuan tanpa kepemilikan oleh tim patroli Polhut dan TKPH KPH Cantung. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, BANJARBARU – Banyaknya hasil hutan temuan tanpa kepemilikan seperti kayu ulin yang diamankan polisi hutan menjadi salah satu pemasukan bagi negara dan daerah.

Itu karena hasil lelang dari kayu ulin temuan tanpa kepemilikan oleh tim patroli Polhut menjadi Dana Bagi Hasil (DBH) antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi guna membantu kemajuan provinsi dan pembangunan yang ada di Kalsel.

“Tahun ini ada 3 kali lelang yang dilakukan. Ada alat berat Rp 524 juta, lalu lelang kayu ulin dan terakhir lelang kayu bulat. Totalnya senilai Rp 142 juta,” ujar Kepala Seksi Pengamanan Hutan, Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Hariyadi, kepada bakabar.com, saat ditemui di kantornya, Selasa (3/11).

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) akan menjadikan uang hasil lelang tersebut sebagai Dana Bagi Hasil (DBH).

Seperti diketahui, DBH merupakan dana untuk memperbaiki keseimbangan vertikal antara pusat dan daerah dengan tetap memperhatikan potensi daerah penghasil.

Dishut Kalsel juga terus fokus untuk mengamankan hutan dari pelaku penebangan liar. Misalnya dengan menggelar patroli dan pengawasan ketat selama 24 jam.

“Kami terus perketat, terus patroli, dalam satu hari itu ada 5 orang yang patroli untuk meminimalkan kejadian yang sama. Di Banjarbaru sendiri untuk pengamanan lebih ketat diawasi selama 24 jam secara bergantian,” paparnya.

Baru baru ini ditemukan sebanyak 664 potong kayu ulin setara dengan volume 6,64 m³ dan telah diserahkan ke Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan (Kalsel) Banjarbaru. Kayu tersebut hasil temuan tanpa kepemilikan oleh tim patroli Polhut dan TKPH KPH Cantung selama melakukan patroli.

Karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi, kayu Ulin dinilai harus segera dilelang. Jika tidak, ada kekhawatiran akan terjadi penyusutan barang bukti.

“Dan secepatnya akan diajukan lelang untuk bulan ini bersama dengan lelang kayu lainnya, beserta barang bukti di lokasi seperti excavator,” terangnya.

Melalui upaya penjagaan yang ketat, ia optimistis aksi penebangan liar di Kalsel dapat ditekan.

“Saya berharap dengan ditemukan ratusan kayu dalam berbagai jenis ini, dapat menekan semaksimal mungkin penebangan liar yang ada kalsel” pungkasnya.

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Puja Mandela



Komentar
Banner
Banner