bakabar.com, BANJARMASIN - Mendengar namanya disebut, Marfuah berlari ke arah panggung. Kebahagiaan mendapat hadiah umrah di momen hari ibu membuat air matanya tak lagi bisa dibendung.
Pemandangan haru itu terlihat saat DPD PDI Perjuangan Kalsel mengumumkan undian terakhir dalam peringatan Hari Ibu, Sabtu (22/12) pagi.
Marfuah mengaku tak menyangka sedikit pun akan mendapatkan hadiah sebesar itu. Pergi ke tanah suci, bagi ibu empat orang anak ini seperti mustahil.
Bagimana tidak, sebagai pembantu rumah tangga di Banjarmasin, dia hanya berpenghasilan Rp800 ribu per bulan.
“Hanya cukup untuk makan,” ucap Marfuah, Sabtu (22/12) pagi.
Belum lagi, keluarganya selama ini tinggal di rumah sewaan di daerah Kuin.
“Suami saya bekerja serabutan, terkadang bekerja sebagai buruh bangunan,” katanya.
Marfuah mengucapkan terimakasih kepada DPD PDI Perjuangan Kalsel karena telah memberangkatkan dirinya ke Tanah Suci.
“Terimakasih banyak, semoga rezekinya semakin bertambah,” ucapnya.
Anggota Komisi VII DPR RI sekaligus Ketua Yayasan Haji Maming, Syafruddin H Maming menambahkan, ini merupakan program umrah yang dilaksanakan setiap tahun oleh Yayasan Haji Maming.
“Ini sekaligus masa reses saya. Di mana langsung bersentuhan langsung dengan masyarakat,” bebernya.
Ia mematahkan sebagian pandangan negatif terhadap PDI Perjuangan yang menyebutkan partai besutan Megawati Soekarno Putri itu tak dekat dengan masyarakat.
“Kita juga telah memberikan empat undian umrah kepada masyarakat. Ini juga bertepatan dengan Hari Ibu,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak, DPD PDI Perjuangan Kalsel, Hanna Muthmainna menyebut, peringatan Hari Ibu diresmikan oleh Presiden Soekarno dan merupakan momentum untuk berbagi kasih sayang.
“Ini merupakan puncak dari kegiatan Festival Hari Ibu. Di mana sebelumnya kita telah melaksanakan seminar parenting, lomba masak, dan zumba,” bebernya.
Baca Juga: Seminar Muslimah, Cara PKS Banjarbaru Rayakan Hari Ibu
Baca Juga: Melalui Lomba Masak, DPD PDIP Kalsel Lestarikan Kuliner Banjar
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Muhammad Bulkini