Tak Berkategori

BI Optimis 2020 Ekonomi Indonesia Membaik

apahabar.com, JAKARTA – Perekonomian Indonesia 2020 diyakini membaik. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat pertumbuhan tahun…

Featured-Image
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto-Liputan6.com

bakabar.com, JAKARTA- Perekonomian Indonesia 2020 diyakini membaik.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat pertumbuhan tahun depan ada di kisaran 5,1 persen hingga 5,5 persen.

Dikemukakannya, ada 4 faktor yang mendorong pertumbuhan domestik, yakni pertama membaiknya ekonomi global di tahun depan. Bank Sentral memproyeksikan pada tahun 2020 ekonomi global tumbuh 3,1 persen, membaik dari prakiraan pertumbuhan tahun 2019 yang berada di tingkat sebesar 3 persen.

Itu karena akan adanya perundingan perdagangan antara Amerika Serikat dan China untuk meredakan perang dagang keduanya.

“Dengan kesepakatan ini, kami mencatat dari implementasinya akan ada perundingan-perundingan lagi. Kesepakatan balance of risk akan membaik dan pertumbuhan ekonomi global akan bergerak ke arah 3,1 persen." ujar Perry.

Faktor lainnya, pertumbuhan ekonomi domestik di tahun depan juga akan ditopang dengan meningkatnya kegiatan ekspor. Menurutnya, saa ini ekspor sudah berjalan dengan cukup baik seperti ke ASEAN dan Arab Saudi untuk komoditas pulp and paper.

Sementara itu, faktor ketiga didorong kebijakan pemerintah dari sisi fiskal, seperti penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang akan lebih tinggi. Hal ini bakal menopang stabilitas konsumsi rumah tangga, yang selama ini masih memberi kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi.

Kemudian akan di dorong investasi, yang menurutnya dari sisi investasi non bangunan, sudah sesuai transformasi kebijakan yang dijalankan pemerintah saat ini. Sementara pembangunan infrastruktur yang masih berlangsung saat ini akan terus mendukung dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi.

“Presiden Joko Widodo (Jokowi) serius mendorong investasi swasta, termasuk klaster-klaster ekonomi yang berbasis pariwisata, hilirisasi, pertanian, UMKM, dan perikanan,” katanya.

Terakhir, kata dia, juga didorong kebijakan BI yang akomodatif. Di mana, Bank Sentral telah menurunkan suku bunga acuan 100 bps dan giro wajib minimum sebanyak empat kali, yang dinilai bakal menstimulus ekonomi Indonesia kedepannya, baik dari sisi konsumsi dan laju ekspor.

“Empat faktor ini kami gunakan sebagai justifikasi dan optimistis ekonomi Indonesia akan membaik, jauh lebih baik dari yang kita lihat. Pertumbuhan ekonomi akan cepat membaik,” tutupnya.

Baca Juga:BI: Bandara Internasional Syamsudin Noor Buka Peluang Bisnis Baru

Baca Juga:Ketergantungan Sektor Tambang, BI Sarankan Kalsel Fokus Hilirisasi

Sumber: Okezone
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner