bakabar.com, MARABAHAN – Warga Marabahan sontak terkejut, ketika membuka kran air ledeng, Jumat (1/11) pagi. Air yang keluar berwarna kekuning-kuningan dan berendapan tanah.
Diduga terjadi kebocoran pipa distribusi, mengingat kondisi air beberapa jam sebelumnya jauh lebih jernih.
“Sekitar pukul 06.00 Wita ketika hendak mencuci pakaian, air yang keluar dari kran seperti berlumpur. Dicek lagi sekitar pukul 09.00, kondisi air belum berubah,” jelas Maria, warga Jalan MT Haryono Marabahan.
“Terpaksa mencuci pakaian diurungkan, karena percuma saja kalau menggunakan air kotor. Maksudnya ingin bersih, pakaian malah bertambah kotor,” imbuhnya.
Sementara PDAM Barito Kuala tidak menampik kondisi tersebut. Namun dipastikan kekeruhan air yang tidak dapat ditoleransi tersebut bukan disebabkan pengolahan.
“Kekeruhan tersebut bukan disebabkan kebocoran pipa distribusi. Penyebabnya adalah penggantian pipa intake dari sumber air baku,” sahut Sadono, Kasubag Umum PDAM Batola.
“Kami mengganti pipa intake dari ukuran 6 mm menjadi 250 mm sepanjang 600 meter di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Marabahan. Oleh karena arus yang masuk lebih deras, tampaknya sedimen dalam pipa distribusi ikut terangkut,” imbuhnya.
Diyakini kekeruhan tersebut tidak terus-menerus. Pemasangan pipa intake yang tidak pernah diganti sejak 1988 itu sendiri sudah selesai, Kamis (31/10), sehingga hanya dilakukan beberapa penyesuaian setingan agar kualitas air kembali normal.
Memang ketika dicek ulang, kondisi air distribusi berangsur lebih baik sejak pukul 12.00 Wita. Kondisi air mulai tampak normal kembali sekitar pukul 14.00 Wita.
“Dengan perubahan pipa intake, kapasitas distribusi juga bertambah. Perubahan ini merupakan jawaban kami atas keluhan masyarakat, terutama yang berjarak cukup jauh dari IPA Marabahan,” beber Sadono.
IPA Marabahan yang terletak di Kelurahan Ulu Benteng melayani sekitar 5.000 pelanggan di Marabahan dan sekitarnya. Sementara total pelanggan PDAM Batola mencapai 27.000.
“Selain imbas pemasangan intake, tidak terdapat masalah lain. Terlebih sumber air baku dari Sungai Barito juga tidak asin, kecuali di kawasan Anjir Muara,” tandas Sadono.
Baca Juga: Usai Umumkan UMP, Disnakertrans Kalsel Sosialisasikan UMSK
Baca Juga: UMP Kalsel Rp 2,8 juta, Perusahaan Bandel Siap-Siap Disanksi
Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Ahmad Zainal MUttaqin