bakabar.com, BANJARMASIN – Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin Totok Agus Daryanto merespons kabar adanya guru honorer yang masih diupah rendah oleh pihak sekolah.
“Memang benar tapi masih bisa ditemukan upah itu di kategori non-Bosda. Upahnya setiap bulan ditanggung sekolah itu sendiri. Besaran upah sendiri juga tergantung dengan jumlah siswa di sekolah tersebut,” jelas Totok dihubungi bakabar.com, Senin (25/11) sore.
Sebelumnya, temuan tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Guru Honorer Sekolah Negeri (FGHSN) Banjarmasin Ali Wardana saat dihubungi bakabar.com, Senin siang.
Di tengah euforia Hari Guru Nasional 2019, pengajar honorer di Kota Banjarmasin masih belum bisa tersenyum ceria. Masih ada dari mereka yang merasakan upah Rp150 ribu per bulan.
Di Banjarmasin, kata Ali, sedikitnya 1.800 guru honorer menyebar di berbagai penjuru sekolah.
Saat ini, umumnya mereka menerima penghasilan Rp900 ribu/bulan untuk jenjang sekolah dasar (SDN) dan sekolah menengah pertama (SMP), dengan jumlah penerima 820 guru terdiri dari 620 SDN dan 200 SMPN.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Banjarmasin. Yaitu wali kota Banjarmasin yang telah mewujudkan aspirasi kami, sehingga kami bisa mendapatkan SK Pengangkatan sebagai syarat administrasi mendapatkan NUPTK serta bisa ikut Pretest PPG 2019,” jelas Ali.
Di momentum hari guru nasional yang jatuh pada hari ini, Ali berharap semakin banyak honorer yang mendapatkan SK Pengangkatan.
“Ini sangat penting bagi kejelasan status hukum bagi pendidik dan tenaga pendidikan di sekolah negeri yang ada di Banjarmasin,” ujar Ali.
Baca Juga: Perjuangan Guru Honorer Di Banjarmasin Demi Menghidupi Keluarga
Baca Juga: Hari Guru, Honorer di Banjarmasin Diupah Rp 150 Ribu
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah