Kalsel

Keji! Guru Mengaji di Tamban Batola Cabuli Belasan Siswa SMA

apahabar.com, MARABAHAN – Bukannya mengajari agama dengan benar, seorang guru agama honorer SMA di Kecamatan Tamban…

Featured-Image
Kapolres Barito Kuala, AKBP Bagus Suseno, melakukan konferensi pers kasus penyimpangan seksual, didampingi Kasat Reskrim AKP Edy Yulianto dan Kapolsek Tamban AKP Aunur Rozaq. Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Bukannya mengajari agama dengan benar, seorang guru agama honorer SMA di Kecamatan Tamban malah mencabuli tidak kurang dari 15 siswa.

Pelaku berinisial S (50) ditangkap Satreskrim Polres Barito Kuala, Sabtu (16/11) kemarin. Kasus ini terungkap setelah salah seorang tua korban melapor 12 November lalu.

Penangkapan pria beristri dan beranak dua ini tanpa kendala, tetapi bukan berarti tanpa usaha keras.

Polisi harus mengejar tersangka hingga Trenggalek, Jawa Timur, sebelum kemudian digelandang ke Mapolres Batola tanpa perlawanan.

“Berawal dari laporan orang tua salah seorang korban, kami langsung mengumpulkan siswa lain yang mungkin pernah menjadi korban,” papar Kapolres Batola AKBP Bagus Suseno.

“Dari pendataan sementara, diperoleh 15 siswa dari SMA tersebut yang menjadi korban, 2 di antaranya berusia beranjak dewasa,” imbuhnya.

Asusila yang dilakukan adalah dipaksa melakukan onani dan menggesek-gesekkan kemaluan ke anggota badan korban. Dari identifikasi polisi, hanya seorang korban yang disodomi tersangka.

Setelah pendataan korban, ternyata tersangka sempat meninggalkan Tamban menuju Trenggalek. “Selanjutnya kami melakukan pengejaran dan berhasil menangkap tersangka,” papar Bagus.

Adapun semua korban murid mengaji tersangka, ketua salah satu majelis keagamaan di Tamban itu.

Dalam pengajian yang berlangsung malam hari di rumah tersangka, korban dipilih sendiri dan disuruh pulang belakangan.

Memang kemudian korban mendapat beberapa amalan. Namun perintah selanjutnya adalah memijit tersangka, sebelum diminta melakukan tindakan asusila.

Perbuatan amoral itu dilakukan tanpa sepengetahuan keluarga tersangka, karena berlangsung di lantai atas rumah.

“Kalau sudah melakukan itu, tersangka mengaku lebih rileks dan fokus. Tampaknya korban juga termakan doktrin tersangka, karena menuruti permintaan guru membuat setiap pelajaran dapat dipahami dengan baik,” jelas Bagus.

Kendati sudah menangkap tersangka, Polres Batola terus berkoordinasi untuk mendapatkan data korban yang belum teridentifikasi.

“Kami juga berkoordinasi dengan psikolog untuk memberi konseling kepada korban. Kami berharap masyarakat memercayai kepolisian, karena kami berjanji menangani kasus ini sampai tuntas,” tegas Bagus.

Baca Juga: Nekat, Pemuda di Amuntai Cabuli Istri Teman Sendiri

Baca Juga: Jukir Liar Marajalela, Pemkot Banjarmasin Tak Berkutik Lagi?

Tags
Kalsel


Komentar
Banner
Banner