bakabar.com, BANJARMASIN - Operasi Zebra Intan 2019 masih berlangsung. Dengan menerapkan sidang 'kilat' atau di tempat, apakah razia di Kalimantan Selatan (Kalsel) bisa memberi efek jera?
Sistem penyelesaian tilang dengan lebih cepat juga diklaim bisa menghindari praktik calo di persidangan. Karena menerapkan sidang di tempat, maka selain dari kepolisian, Satuan Lalu Lintas juga melibatkan petugas dari Pengadilan Negeri beserta pihakKejaksaan.
“Menimbulkan efek jera saja. Itu biar ada bedanya dengan tindakan. Operasi Zebra ini operasi khusus, jadi semua pihak secara khusus kita hadirkan di lapangan,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Edy Mujiyanto.
Menurut Muji, dalam operasi tersebut terdapat sejumlah hal penting yang diperiksa petugas dari para pengendara motor. Di antaranya, surat-surat kelengkapan saat berkendaraan, penggunaan helm pengaman, dan kondisi kendaraan yang sesuai standar.
“Untuk itu kita imbau kepada pengendara agar mematuhi peraturan lalu lintas seperti rambu, marka jalan dan tertib administrasi. Tujuan ini untuk menekan kecelakaan lalu lintas," tandasnya.
Dirlantas pun menjelaskan bila sistem sidang ditempat bagi pelanggar yang terjaring Operasi Zebra sudah diberlakukan di beberapa wilayah. “Ya di masing-masing wilayah Kalimantan Selatan. Beberapa waktu lalu di Hulu Sungai Utara, hari ini Banjarmasin, besok di wilayah lain. itu melaksanakan semua cuma harinya saja beda-beda,” ungkap Muji.
Sementara itu, Salman Purnomo (19) selaku pelanggar lalu lintas yang mengikuti sidang di tempat, cukup mengapresiasi kegiatan ini. Sebab, pelanggar tidak harus menunggu selama dua minggu dan menghadiri sidang ke pengadilan.
“Tadi nggak bawa SIM, denda Rp 200.000. Ya nggak harus nunggu, ini langsung (sidang),” katanya sembari tunjukkan senyum kemenangan.
Baca Juga: Ops Antik Intan 2019; Polres Tanbu Ungkap 18 Kasus Narkotika
Baca Juga: Ops Antik 2019, Polres Tala Tangkap 22 Budak Sabu dan Ekstasi
Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Syarif
