bakabar.com, BANJARMASIN – Setelah disidak Komisi IV DPRD Kalsel, RSUD Ulin Banjarmasin menyatakan siap berbenah.
Direktur Utama Suciati mengatakan sejumlah fasilitas rumah sakit yang dinilai jauh dari layak bakal diperbaiki.
Suciati tidak mengelak jika ruang rawat inap kelas III belum memiliki pendingin udara selain kipas angin.
“Kalau di kelas III itu, ada yang mau pakai AC juga ada yang tidak mau pakai AC. Kalau memang mau, ya kita akan pasang,” kata dia.
Suciati menilai kebanyakan pasien di kelas III adalah masyarakat yang ekonomi menengah ke bawah. Oleh sebab itu, mereka disebut lebih terbiasa berada di ruangan yang tidak berpendingin udara.
Sedangkan terkait masih ada pasien yang dirawat hingga berhari-hari di IGD, menurut Suciati hal tersebut wajar. Menurutnya, bisa saja tenaga medis masih melakukan observasi dan diagnosa lebih mendalam atas kondisi pasien sehingga masih dirawat di Ruang IGD.
Ia memandang positif sidak Komisi IV DPRD Kalsel Anggota Dewan. Hasil sidak bakal pihaknya jadikan masukan untuk memperbaiki pelayanan publik.
Sebelumnya, Komisi IV menyidak sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan milik RSUD Ulin Banjarmasin, Senin kemarin.
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, M Lutfi Saifuddin menilai fasilitas di sana jauh dari kata layak.
Fasilitas dimaksud, yakni UGD anak, air bersih yang tak mengalir, ruangan panas dan penerangan yang tak memadai.
Begitu tiba di RS di Jalan Ahmad Yani Km 2 Banjarmasin itu, para legislator langsung menuju UGD. Masuk ke ruang UGD anak, sejumlah wakil rakyat melihat ada yang tak beres.
Ruang itu terbilang kecil. Apalagi dari informasi petugas, jika membeludak, pasien terpaksa menjalani perawatan di lorong rumah sakit.
Bukan itu saja, di UGD, wakil rakyat tak bersua dengan penanggung jawab ruangan. Kabarnya, mereka yang seharusnya standby pulang lebih awal.
Bukan itu saja, anggota dewan yang sidak melihat langsung pasien di UGD yang belum dapat ruangan. Bahkan ada yang sudah 3 hari di UGD karena tak dapat ruangan.
Beralih ke fasilitas lainnya, rombongan dewan kembali menemukan hal yang menjadi catatan. Itu ada pada penerangan yang masih terbatas.
Berlanjut ke ruang Tulip II B - C Ruang Perawatan Obstetri - ginekologi dan Jantung, ditemukan tempat cuci tangan yang airnya mati.
Dia bahkan mencoba beberapa kali membuka kran air dengan harapan ada sedikit air yang keluar. Namun semua di luar harapan.
Ruangan demi ruangan tempat pasien dirawat diperiksa, anggota dewan tidak mendapati ruangan dengan pendingin udara yang terpasang.
Hanya ada kipas angin besar yang terpasang di masing-masing ruangan pasien menginap.
Beranjak ke lantai dua Gedung Tulip, para anggota dewan melihat beberapa material keramik yang lepas di depan lift.
Lutfi mendorong RSUD Ulin menggunakan dana BLUD untuk memperbaiki beragam fasilitas tadi.
Baca Juga: Sidak ke RSUD Ulin, Ini Fakta yang Bikin Wakil Rakyat Tercengang
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah