bakabar.com, BANJARMASIN – Video tak senonoh yang melibatkan dua pelajar SMP bikin gempar jagat dunia maya.
Entah apa yang merasuki dua bocah bau kencur ini. Dalam video berdurasi dua detik, pemeran perempuan mengenakan jilbab hitam duduk berjongkok. Tampak ia memberikan oral seks kepada si bocah pria.
Tak jelas di mana adegan tak senonoh itu berlangsung. Yang tampak hanya dinding penuh oretan.
Ironisnya, video ini telah beredar luas di jagat dunia maya, khususnya aplikasi whatsApp.
Dari coretan dinding tersebut, media ini pun melakukan penelusuran. Ditemukan kecocokan bahwa lokasinya berada di belakang sebuah langgar di kawasan Jalan Cempaka VIII, Banjarmasin Tengah.
Menyikapi video mesum itu, Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin segera mengambil langkah konkret.
“Kalau memang kejadian, masalah dan peristiwa yang berhubungan dengan pelajar, kami (Disdik) tindaklanjuti,” ujar Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Banjarmasin, Sah Nan kepada bakabar.com, Selasa (15/10).
Diduga pemeran di dalam video tak senonoh adalah siswa/siswi dua sekolah negeri di bilangan Banjarmasin Tengah.
Namun Sah Nan tak bisa memperkirakan siswa yang laki laki bersekolah di mana. “Karena kita baru mengetahui sore ini, jadi besok rencananya kami langsung ke sekolah siswa yang bersangkutan,” ujarnya lagi.
Kedatangan mereka guna klarifikasi. Apakah aksi mesum itu diperankan siswa sekolah negeri itu benar adanya.
Jika benar, Sah Nan segera mengambil sikap tegas dan menyiapkan sanksi. “Kalau benar, siapapun yang terlibat akan kami tindak,” tuturnya.
Meski bersikap tegas, Sah Nan masih mengkaji hukuman yang pas untuk kedua pelajar tadi.
Adapun video panas yang melibatkan pelajar ini diakuinya baru pertama kali terjadi di Banjarmasin pada 2019.
Walau mengancam dengan sanksi, Disdik bakal tetap mengedepankan pembinaan khusus kepada orang tua dan kedua pelajar.
“Sebelum mengambil tindakan, kita panggil dulu kedua orang tua dan kepala sekolahnya,” tuturnya.
Terlepas dari persoalan asmara, menurut Sah Nan perilaku kedua pelajar itu kelewat batas. “Sudah pasti kami sangat kecewa,” terangnya.
Belajar dari kasus itu, Sah Nan akan memperlebar pengawasan pelajar. Tentu dengan melibatkan semua kalangan. Tenaga mengajar, orang tua, hingga kepala sekolah.
“Tanggung jawab pendidikan itu tak hanya pemerintah, tapi seluruh elemen harus terlibat,” pungasnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi salah satu kepala sekolah dimaksud, GK membantah hal tersebut. Ia memastikan pemeran dalam video itu bukanlah anak didik-nya.
“Bukan siswa dari sekolah kami, kemarin sudah kami coba klarifikasi ke anak murid kami di sini (sekolah). Mungkin dari sekolah lain,” ujarnya kepada bakabar.com, Selasa siang.
Sedangkan salah satu kepala sekolah lain yang masih berada di wilayah Banjarmasin Tengah, FH mengaku tak tahu menahu.
“Saya belum mengetahui adanya video tersebar dan masih tidak tahu kalau itu benar dari sekolah kami,” katanya.
Baca Juga:Viral, Tisu Magic Picu Pembunuhan PSK Online di Karawang
Baca Juga:Hasil Olah TKP, Polisi Ungkap Penyebab Laka Maut Renggut Jiwa Pasutri di Teweh
Baca Juga:Gara-Gara BPJS, Bisa-Bisa RSUD Ulin Bangkrut!
Baca Juga:Tuan Guru Rusbani: Andin Sofyanoor Zuriah Sultan Sulaiman
Baca Juga:Demi Dampingi Paman Birin, Bupati HSU Abdul Wahid Siap Mundur
Reporter: Bahaudin Qusairi/Riyad Dafhi R.
Editor: Fariz Fadhillah