Kalsel

Video ‘Banjarmasin of Thousand Rivers’ Banjir Kritik: Promo Wisata Apa Pejabat?

apahabar.com, BANJARMASIN – Belakangan ini, video promosi Kota Banjarmasin terus menuai kritik dari warganet. Video berlabel…

Featured-Image
Wali Kota Ibnu Sina beraktivitas dengan jetski di sungai dalam ‘Banjarmasin of Thousand Rivers’, video pariwisata yang diunggah akun Instagram Dinas Pariwisata Banjarmasin. Foto: Instagram

bakabar.com, BANJARMASIN - Belakangan ini, video promosi Kota Banjarmasin terus menuai kritik dari warganet.

Video berlabel ‘Wonderful Indonesia’ yang diunggah akun @budparbjm itu dinilai memiliki kualitas tak cukup mumpuni.

Terlebih, dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah daerah sebagia media promosi wisata.

Ada enam cuplikan video bedurasi masing-masing hampir satu menit per videonya.

Diunggah sejak sepekan lalu, hingga Rabu (02/10) sore, sudah ada 618 komentar. Sebagian besar isinya bernada kritik dan sindiran.

Dalam video, beragam cuplikan destinasi pariwisata dan budaya dengan model lokal dan juga asing. Ada juga menampilkan Wali Kota Ibnu Sina beraktivitas dengan jetski di sungai hingga memimpin rapat.

Pemilik akun @lensajojo menyayangkan justru rumah produksi asal Jakarta yang menggarap video daerah itu.

Padahal, sebelum itu pemerintah Banjarmasin mengadakan perlombaan foto dan video dalam gelaran Hari Jadi Banjarmasin ke-493.

"Percuma dong dibikin lomba video pariwisata kalau ujung-ujungnya yang bikin pihak EO yang menang tender," sahutnya.

Namun, tak cuma kritik yang dia sampaikan. Ada juga saran. Pemerintah diminta bekerja sama dengan forum sineas Banua untuk berdiskusi terkait video sejenis.

"Mari bersama-sama kita membaguskan Banua, berawal dari video yang kalian percayakan kepada anak Banua yang mengerjakan," komentarnya.

Budi Ismanto, pegiat videografi lokal Banua memandang wajar jika video tersebut banjir kritik dan mengundang kehebohan warganet.

“Konsepnya tidak pas untuk sebuah video promo wisata. Terlalu dipaksakan. Menceritakan lokasi wisata apa justru pejabatnya?” tanya Budi, produser Koboy Kampus, film nostaglia era 98-an yang sebagian lokasi syutingnya mengambil lokasi di Kalsel itu.

Dia menyarankan video tersebut di-remake atau dibuat kembali. Pemkot Banjarmasin mesti duduk bareng melibatkan para sineas atau videografer lokal.

Sementara, menanggapi suara sumbang warganet, Kepala Dinas Pariwisata Banjarmasin, Ihsan Al Haq angkat bicara.

Ihsan mengatakan jajarannya hanya kebagian tugas menayangkan video tersebut melalui media sosial instagram.

"Kami Disbudpar hanya menayangkan saja, tidak menganggarkan atau memproduksi," kata Ihsan saat dikonfirmasi bakabar.com via pesan singkat

Di tengah kelangkaan video pariwisata yang ada, Dispar mencoba membantu memopulerkan wisata sungai yang jadi ikon Kota Baiman. Terlepas dari persoalan teknis yang ternyata malah menimbulkan banyaknya kritikan.

"Kami diberikan oleh panitia pelaksana hari jadi. Dan memuat di IG Disbudpar adalah inisiatif kami untuk promosi wisata," jelasnya

Diakuinya, Dispar Banjarmasin memang sudah cukup lama tidak membuat video promosi. Video terakhir diunggah pada 2016 lalu.

Dari hasil telusuran media ini, memang hanya ada 9 video yang diunggah dalam situs Youtube Disbudpar Kota Banjarmasin. Sebagian berupa potongan acara yang bukan digarap secara khusus untuk sebuah video promosi pariwisata.

Reporter: Musnita Sari
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner