bakabar.com, BARABAI – Masyarakat Pegunungan Meratus Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sangat antusias ketika diajar menulis dan membaca bahasa Indonesia yang baik dan benar, Jumat (25/11) malam.
Tak hanya anak kecil, orang tua juga ikut serta pada kegiatan masih dalam rangkaian bulan bahasa dan sastra Indonesia yang jatuh pada Oktober lalu.
Kegiatan tersebut digelar atas kerjasama pendamping Komunitas Adat Terpencil (KAT) dari Kemensos RI dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) HST.
Sementara pembelajaran bahasa Indonesia dibantu tujuh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sana.
"Target kita minimal mereka mengenal huruf dan bisa menuliskan nama sendiri. Target besar kita tentu saja bisa menulis dan membaca," kata Pendamping KAT Nasional di BAT yang dikirim Kemensos RI April 2019 lalu, M Indra Fironi, usai mendampingi proses belajar warga Meratus, Sabtu (26/10).
Setiap warga difasilitasi alat tulis dan kelengkapan belajar lainnya dari Disdikbud HST sebagai alat penunjang.
Sebenarnya kegiatan ini, kata Indra, sudah lama ingin diselenggarakan. Namun, karena beberapa hal kesibukan maka kegiatan itu tertunda.
"Di Oktober ini sesuai dengan momennya, jadi kita selenggarakan sekaligus mengenalkan bulan ini merupakan bulan bahasa dan sastra Indonesia," terang Indra.
Sebagai pendamping sosial dan pemberdayaan KAT, Indra tentunya dibebani tugas-tugas strategis nasional yang berkaitan dengan sosial di masyarakat KAT.
"Kita semua berkomitmen dengan target kita, baik saya, mahasiswa dan Disdik HST untuk memberantas buta huruf di masyarakat terpencil ini," pungkas Indra.
Baca Juga: Semarakkan HDKD 2019, Kanwil Kemenkumham Kalsel GowesBersama UPT
Baca Juga: Gubernur Kalsel Prihatin Kerusakan Ekosistem Akibat Karhutla
Reporter: HN LazuardiEditor: Ahmad Zainal Muttqin